Iwan Bule secara nyata menyatakan bahwa gerakan demo ada yang memobilisasi lalu kemudian semua orang sudah bicara calon ketua umum PSSI selanjutnya. Terlihat sekali kejengkelan beliau,” tambahnya.

“Tapi jangan lupa dulu KLB PSSI tahun 2019, juga terjadi percepatan kongres (KLB) ke tanggal 2 November 2019 padahal sudah ditetapkan sebelumnya di tanggal 27 Januari 2020. Apakah ini artinya sejarah berulang? De javu? Atau apa istilah yang cocok untuk situasi ini?,” sambungnya.

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol dan Gula Darah Tinggi dengan Rebusan Daun Salam, Ini Dia Caranya

Budi Setiawan menutup, kini ada baiknya PSSI segera menggelar KLB dan melanjutkan kompetisi Liga 1. Sebab, klub-klub nihil pendapatan dan berdampak pada fisik para pemain juga.

“Secara kerugian finansial sudah pasti, pemasukan dari tiket pertandingan tidak ada, income dari sektor lain juga serba tidak pasti, sementara gaji pemain plus official dan manajemen harus tetap dibayar,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Resmi Protes ke AFC Soal Kepemimpinan Wasit Nasrullo Kabirov

“setelat-telatnya kompetisi harusnya awal Desember sudah bergulir. Tapi itu kembali bagaimana PSSI dan PT LIB dapat meyakinkan pemerintah dan kepolisian untuk mengeluarkan ijin. Bukan hanya sekadar kompetisi jalan, tapi komitmen awal adanya ratifikasi regulasi FIFA/PSSI dengan kepolisian dapat diuji oleh publik agar kejadian Tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali,” pungkasnya. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================