Hoax kedua, ada voice note yang menyebut bakal ada pergeseran lempeng mengarah ke Waduk Cirata. Voice note ini mengatasnamakan prediksi BMKG. Padahal, gempa tidak bisa diprediksi.

Hoax ketiga, ada kabar burung soal adanya cahaya seperti api menyala di Gunung Gede yang menyebabkan terjadinya erupsi Gunung Gede yang mengakibatkan gempa di Kampung Singa Barong dan Kampung Sarongge, Kabupaten Cianjur.

Menanggapi kabar tersebut, Kepala Stasiun Geofosika Bandung dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Teguh Rahayu menepis kabar yang beredar di masyarakat.

BACA JUGA :  15 Kali Guguran Lava Diluncurkan Gunung Merapi, BPPTKG: Jarak Luncur Sejauh 1.800 Meter

Melalui cuitan akun Twitter resmi @BMKGBandung, yang dilihat bogor-today.com, Rabu (23/11/2022) Teguh menegaskan kabar tersebut tidak benar.

“Berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut,” demikian kata Teguh Rahayu dalam surat tersebut.

Semua kabar itu adalah bohong belaka. BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh kabar-kabar tersebut. Berikut adalah klarifikasi BMKG:

  1. Berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut.
  2. Berita itu hanya hoax/isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat, karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas.
  3. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.
  4. Informasi resmi yang diperoleh dari PVMBG, hingga saat ini status Gunung Gede masih dalam status Level 1 (Normal). (*)
Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================