Selain itu, HIV membutuhkan reseptor sel T untuk dapat menginfeksi, menggandakan, dan menyebarkan virusnya. Sedangkan nyamuk tidak memiliki reseptor tersebut.

Alih-alih terinfeksi, virus yang masuk ke tubuh nyamuk hanya akan dicerna dan dipecah di dalam perut.

Memang, virus dapat bertahan dalam waktu yang singkat dalam tubuh nyamuk.

Namun, meski virus HIV masih ada, jumlah yang dibawa tentunya sangat kecil sehingga nyamuk tetap tidak bisa menularkan virusnya.

Penularan HIV tidak semudah itu, dibutuhkan transmisi virus dalam jumlah yang besar agar seseorang dapat terinfeksi.

Jika dilakukan perbandingan, seseorang harus terkena gigitan dari 10 juta nyamuk pembawa virus secara bersamaan untuk memungkinkan penularannya.

BACA JUGA :  Tertimpa Pohon Tumbang, 2 Pemotor di Purwakarta Tewas

Penyakit yang bisa ditularkan dari nyamuk

Melansir hellosehat.com, nyamuk tidak dapat menularkan HIV, tapi gigitannya juga tidak boleh dianggap remeh. Nyamuk diketahui membawa banyak virus dan parasit yang dapat membuat orang-orang terinfeksi.

Virus penyakitnya juga tak kalah mematikan, bahkan ada sekitar jutaan orang yang meninggal setiap tahunnya di seluruh dunia akibat gigitan nyamuk.

Berbagai jenis nyamuk di bagian negara yang berbeda juga dapat menyebabkan penyakit yang berbeda pula. Beberapa penyakit yang umumnya ditularkan termasuk:

  • Chikungunya,
  • Demam berdarah,
  • Elephantiasis atau kaki gajah,
  • EEE (ensefalitis equine kuda timur),
  • Demam kuning,
  • Malaria,
  • Virus Nil Barat,
  • Virus Zika, dan
  • Ensefalitis Jepang.
BACA JUGA :  Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Erick Thohir Apresiasi Juang Pemain Timnas Indonesia

Pada beberapa kasus, gigitan nyamuk juga bisa menimbulkan reaksi alergi seperti bengkak, munculnya lesi kulit, dan sesak nafas.

Ada pula yang mengalami gejala alergi bernama anaphylaxis yang sangat serius dan berbahaya untuk tubuh.

Oleh karena itu, Anda harus tetap melindungi diri untuk mengurangi risiko terkena gigitan nyamuk dengan melakukan pencegahan.

Cara mencegah yang bisa dilakukan seperti mengganti air dalam bak atau pot setiap seminggu sekali serta rutin memangkas rumput dan tumbuh-tumbuhan.

Gunakan juga baju lengan panjang dan obat oles anti nyamuk ketika bepergian ke hutan atau daerah yang memiliki banyak tumbuhan. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================