Atau di tengah ramainya suara penonton dia tetap berdzikir dalam hatinya, atau berdzikir dengan tasbih seperti yang dilakukan oleh ibunya pelatih Maroko.

Orang beriman meski dimanapun berada hatinya selalu terpaut dengan Al Qur’an, seperti di Gaza Palestina, di tengah perang para penghafal Al Qur’an tetap menghafal Al Qur’an. Apalagi ini hanya di stadion tempat bertanding sepak bola.

Orang beriman itu rasa tawakalnya sangat besar kepada Allah, dalam pertandingan sepak bola hanya ada 3 kemungkinan, yaitu menang, seri dan kalah.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Cumi Bakar Bumbu Nanas dengan Bumbu Asam Segar yang Meresap

Untuk pertandingan sistem gugur bahkan hanya ada 2 kemungkinan, jika tidak menang atau kalah. Orang bertawakal itu selalu berdoa, berikhtiar dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Orang beriman itu selalu menomor satukan shalat di manapun berada, termasuk jika nonton sepak bola. Orang beriman lebih memilih shalat barang 5 sampai 10 menit untuk mencari musholla di stadion serta meninggalkan sementara nonton sepak bolanya. Orang beriman cinta sepak bola, tapi lebih cinta kepada Allah dan Rosul SAW.

BACA JUGA :  Kecelakaan Truk Tronton Tabrak Toko-Rumah Warga Jepang Kudus, Diduga Rem Blong

Orang beriman suka berinfak atau bersedekah, maka sewaktu nonton sepak bola, sedekahnya berupa tersenyum kepada penonton yang lain, memberi makanan atau minuman kepada penonton, bahkan membersihakan sampah yang ada di stadion.

Saatnya bahagia, bahagia dan bahagia sampai akhir hayatnya orang beriman. Jayalah Indonesiaku. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================