BOGOR-TODAY.COM – Kasus penemuan potongan jari manusia di dalam sayur lodeh bikin geger warga Desa Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa ini berawal ketika dua orang membeli sayur lodeh di warung.

Kapolsek Tasifeto Timur, Ipda Mahrim menuturkan penemuan ini dilaporkan ke kantor polisi oleh seorang warga bernama Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.

Dalam laporan kepada polisi, Petrus Watu menjelaskan awalnya Dion Klau warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka dan Isto Foa warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu membeli lauk sayur lodeh tahu di warung makan Albarka milik Yanti Kumala Dewi.

Sayur lodeh tahu itu dibeli untuk lauk makan siang. Usai membeli, keduanya membawa pulang ke rumah. Mereka juga menyisakan lauk tersebut kepada Petrus Watu.

BACA JUGA :  Sambut HUT ke-13, Lorin Sentul Hotel Gelar Turnamen Futsal Antar Hotel dan Restoran se-Jabotabek

Saat mengambil sayur untuk dimakan, Petrus kaget karena melihat sepotong daging ujung jari kuku manusia, yang tercampur pada sayur tersebut.

Petrus memberitahukan pada Dion dan Isto, lalu mereka melaporkan ke polisi. Mereka juga membawa barang bukti sisa sayur lodeh tahu dan potongan jari manusia yang ditemukan.

Kasat Reskrim Polres Belu, Iptu Djafar Alkatiri membenarkan bahwa potongan daging yang ditemukan dalam makanan adalah jari manusia.

Polisi telah berkoordinasi dengan pihak kedokteran untuk memeriksa dan memastikan potongan jari dalam makanan itu. Hasilnya, ternyata potongan jari tersebut adalah potongan jari manusia.

“Kanit Reskrim Polsek Tasifeto Timur sudah melakukan koordinasi dengan pihak kedokteran dan hasil identifikasi diketahui bahwa itu (benar) potongan bagian jari manusia,” tutup Djafar Alkatiri.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Sabtu 11 Mei 2024

Polres Belu terus mendalami penemuan tersebut. Polisi juga telah memeriksa pemilik warung hingga pemasok tahu.

“Kami sudah laksanakan pemeriksaan kepada pemilik warung dan juga kepada pemilik pabrik tahu, tetapi para pihak tidak mengetahui tentang asal potongan yang diduga potongan jari tersebut,” kata Kapolres Belu AKBP Yosep Krisbianto, Senin (12/12).

Yosep menambahkan, dokter puskesmas setempat membenarkan bahwa potongan daging itu merupakan jari manusia. Polisi juga memeriksa sejumlah karyawan warung. Namun tidak ditemukan orang yang memiliki luka di jari.

“Kami juga telah melakukan pemeriksaan terhadap orang per orang yang bekerja di Warung Albarkah, serta tempat penjualan tahu, tapi tidak ditemukan yang mengalami luka pada jari. Sehingga masih terus digali keterangan dari tempat tahu, di mana bahan baku tahu tersebut dibeli,” pungkasnya.

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================