koran
Foto : Ilustrasi.

BOGOR-TODAY.COM, HOKAIDO – Pada umumnya, koran atau surat kabar akan disimpan setelah membacanya. Namun, hal unik terjadi pada warga Hokaido, Jepang.

Sebagai informasi, Hokkaido merupakan wilayah yang berada di utara Jepang yang terkenal dengan makanannya yang enak, pemandangan alam, dan jalan-jalannya yang bagus.

koran

Orang-orang di sana (Hokaido, red) memiliki kebiasaan memakan koran.

Eits, jangan berfikir negatif dulu. Koran tersebut sengaja dibuat dengan bahan dasar rumput laut loh.

Pembuatan koran berbahan rumput laut itu bermula dari sebuah surat kabar lokal di Hokaido yang mencoba meningkatkan kesadaran masyarakat, bahwa Hokaido merupakan penghasil varietas rumput laut hitam terkemuka di Jepang yang dikenal sebagai Kombu. Namun, tak dikenalnya.

koran

Proyek itu dinamai Hokkaido Kombu Shimbun yang dilakukan secara tahunan. Dalam proyek ini, mereka membuat edisi khusus koran Hokkaido Shimbun yang seluruhnya terbuat dari kombu.

BACA JUGA :  126 Atlet Kota Bogor Siap Berlaga di POPWIL I Jabar

Tak cuma itu, surat kabar ini juga dicetak dengan tinta yang dapat dimakan. Surat kabar ini biasanya dirilis setiap tahun pada Hari Kombu yang jatuh pada 15 November.

koran

Kurangnya kesadaran akan kombu di Hokkaido adalah masalah utama. Meski jadi penghasil rumput laut nomor satu, namun konsumsi kombu di Hokkaido menempati urutan ke-41 dari 47 prefektur Jepang.

Dengan program ini, Hokkaido Kombu Shimbun memperkenalkan kembali kombu asal daerah itu. Surat kabarnya yang bisa dimakan terjual cepat setiap tahun dengan jumlah terbatas 100 eksemplar.

Surat kabar ini juga dianggap sangat langka sehingga beberapa orang memilih untuk mengawetkannya daripada memakannya.

Melansir soranews24.com, seorang warga bernama Masanuki Sunakoma berhasil mendapatkan surat kabar Hokkaido Kombu Shimbun yang terbatas di tahun ini.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Minggu 19 Mei 2024

Dia pun membagikan cara menikmati surat kabar yang langka itu. Pertama, Sunakoma duduk di mejanya dan membaca berita tentang rumput laut.

Artikel di surat kabar langka itu memiliki banyak informasi menarik tentang kombu. Misalnya, penjelasan kata ‘kombu’ yang berasal dari bahasa penduduk asli Ainu Hokkaido, serta statistik tentang produksi dan konsumsi kombu.

Setelah membaca, Sunakoma kemudian melanjutkan untuk memakan koran tersebut.

Tak berbeda dengan kombu yang dijual di supermarket, kombu yang digunakan koran Hokkaido Shimbun itu dikeringkan dan terasa keras. Namun, aroma yang keluar dari kombu tersebut terasa sangat menarik.

Hokkaido Shimbun sendiri merekomendasikan untuk merendam korannya dalam satu liter air selama 10 jam. Pembaca kemudian dapat menggunakan kaldu dari rendaman itu untuk memasak, membuat sup, atau langsung diminum. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================