BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Presiden RI Joko Widodo telah meminta agar kendaraan dinas pemerintahan baik pusat maupun daerah, untuk menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle).

Ketentuan tersebut diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan Atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Pada Rabu 14 Desember 2022, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim sudah mulai berkantor dengan menggunakan mobil dinas tenaga listrik tipe Hyundai Ionic 5.

Dedie merasakan berkendara dengan mobil listrik lebih nyaman dan yang paling utama dianggap lebih irit.

“Yang pasti, kami menjalankan sesuai intruksi presiden. Kami mulai konversi dari bahan bakar fosil ke bahan bakar yang lebih irit juga lebih hijau yaitu listrik,” ungkap Dedie.

BACA JUGA :  Minum Air Jahe Setiap Hari, Apa Sih Manfaatnya? Simak Ini

Dedie menjelaskan, pada prinsipnya kendaraan untuk bertugas itu sama, namun dengan menggunakan mobil listrik itu ikut mencegah terjadinya pemanasan global.

“Kita cegah dengan memperlambat pemanasan global. Untuk fenomena peningkatan suhu akhir-akhir ini juga harus kami coba tekan semaksimal mungkin,” jelas Dedie.

Dedie menegaskan, Pemkot Bogor komitmen mulai memanfaatkan kendaraan listrik baik roda dua maupun roda empat untuk kendaraan dinas.

“Ya termasuk juga kami meminta berbagai pihak untuk menyiapkan stasiun pengisian listrik untuk semakin banyak di Kota Bogor. Hari ini sudah ada tiga, di PLN Pajajaran, Balai Kota Bogor dan di Botani Square. Baru ada tiga kalau tidak salah,” tegasnya.

“Kami mendorong masyarakat juga untuk menggunakan kendaraan listrik, nah Beam Mobility yang menyediakan sepeda listrik ini juga kan peminatnya banyak dan itu salah satu sosialisasi juga pembiasan kepada masyarakat memanfaatkan kendaraan bebas polusi dengan energi listrik,” tambah Dedie.

BACA JUGA :  Tak Sama dengan Nyamuk yang Lain! Ini Dia 5 Ciri Nyamuk Penyebab DBD

Dedie berpendapat, dengan menggunakan mobil listrik perbedaan yang dirasakan olehnya adalah pasti tidak ada suaranya, pasti lebih irit karena satu kali pengisian hanya dibutuhkan Rp60 ribu.

“Bayangkan, saya satu kali ngisi memakai solar non subsidi sekitar Rp200 ribu perhari. Tapi ini Rp60 ribu saja sudah cukup, bisa jalan hingga 500 kilometer. Jadi sangat jauh perbedaannya, lebih irit,” pungkasnya Dedie.

Salah satu mobil listrik yang mendapat respon positif dari masyarakat adalah Hyundai Ioniq 5.

============================================================
============================================================
============================================================