Sebagai Informasi, salah satu titik penting perjuangan pergerakan para perempuan di masa pra kemerdekaan dan menjadi tonggak sejarah tersendiri adalah ketika diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22 desember 1928, di Jogjakarta.

Momentum bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai hari nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno, yang dinamakan Hari Ibu. Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan Peringatan “Mother’s Day” di beberapa negara di dunia. Perjalanan panjang selama 94 tahun sejak Kongres Perempuan Indonesia pertama, telah mengantarkan berbagai buah bagi kaum perempuan. Kesempatan mengenyam bangku sekolah, peluang bekerja, perempuan berpolitik, merupakan kabar baik.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Sabtu 20 April 2024

Lanjut Iwan Setiawan, mengungkapkan tingginya kasus kekerasan seksual yang terjadi, juga menunjukan bahwa perempuan masih dilihat sebagai objek, sehingga kembali menjadi korban. Ditambah lagi, selama masa pandemi Covid-19, tantangan yang harus dihadapi perempuan pun semakin besar.

“Maka, peringatan hari ibu juga menjadi ajang pengingat kita untuk kembali bersatu dan tidak mudah berpuas diri atas kemajuan yang telah kita raih, karena perjuangan kita masih panjang,” tandasnya.

BACA JUGA :  10 Manfaat Jus Mentimun untuk Kesehatan, di Antaranya Menjaga Kesahatan Jantung..

Hadir mendampingi Plt. Bupati Bogor, Komandan Lanud Atang Sendjaya, Dandim 0621/Kab. Bogor, Kapolres Bogor , Wakil Ketua Pengadilan Agama Cibinong, Sekretaris Daerah Kab. Bogor, Ketua Baznas Kab. Bogor, Kepala BNN Kab. Bogor, Ketua TP PKK Kab. Bogor, Perwakilan Kejaksaan, Para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Kab. Bogor dan Para Camat. (*/Gistin)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================