AS
AS kehilangan mengalami kerugian miliaran dolar atas penipuan bantuan COVID-19. (Foto : reuters.com)

BOGOR-TODAY.COM, AMERIKA SERIKAT – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengalami kerugian sekitar $ 5,4 miliar dolar dalam bentuk bantuan COVID-19.

Pengawas, Komite Akuntabilitas Respons Pandemi (PRAC) mengatakan, pihak AS mengidentifikasi 69.323 Nomor Jaminan Sosial (SSN) yang diduga palsu digunakan untuk mendapatkan bantuan.

Pinjaman tersebut dicairkan sekitar April 2020 dan Oktober 2022 lalu. Pengawas mengatakan, sidang kasus dugaan penipuan pinjaman bantuan COVID-19 akan digelar Rabu oleh Komite Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat.

AS menyelidiki, banyak kasus penipuan yang mengatasnamakan program bantuan pemerintah AS, seperti Program Perlindungan Gaji, asuransi pengangguran dan Medicare.

BACA JUGA :  Cemilan Selesai Teraweh, Pisang Goreng Madu yang Simpel dan Praktis

Untuk mengantisipasi itu, pada Mei 2021 lalu, Jaksa Agung Merrick Garland meluncurkan Satuan Tugas Penegakan Penipuan COVID-19.

Tahun lalu, Departemen Kehakiman AS menunjuk jaksa federal Kevin Chambers untuk memimpin upayanya menyelidiki penipu yang menggunakan pandemi sebagai alasan untuk menipu program bantuan pemerintah.

Laporan tersebut menunjukkan, penipuan dan pencurian identitas yang cukup besar terjadi di bawah pemerintahan sebelumnya, karena kurangnya control dari pemerintah AS.

Dan Presiden Joe Biden pun merespon hal itu dengan cara mengantisipasi tindakan penyalahgunaan bisnis pinjaman bantuan COVID-19.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Apresiasi Kadin Laksanakan Pasar Murah Kendalikan Laju Inflasi Daerah

Laporan pengawas menyebutkan, bahwa pada tahun 2021 lalu Administrasi Bisnis Kecil AS melakukan perbaikan pada kontrol program bantuannya.

Pada bulan September, inspektur jenderal Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, penipu mungkin mencuri sekitar $45,6 miliar dari program asuransi pengangguran AS selama wabah COVID-19 merebak.

Pada bulan September juga, Jaksa Federal AS mendakwa lusinan orang yang mencuri $250 juta dari program bantuan COVID-19 selama pandemik. *** (reuters.com)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================