HERO B
Foto bapak Heru B Setyawan adalah pemerhati pendidikan yangmenulis opini tentang wisata hati. (Foto : Heru B Setyawan)

Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan)

UNTUK berwisata orang rela mengeluarkan banyak rupiah, dari ratusan ribu, jutaan bahkan milyar. Memang orang selain butuh kebutuhan pokok, sekunder juga kebutuhan mewah salah satunya wisata demi menyenangkan hati.

Atau selain kita butuh kebutuhan fisik yaitu makan dan minum. Kita juga butuh kebutuhan rohani (non fisik) seperti kenyamanan, ketenangan hati, refresing seperti kegiatan wisata.

Macam-macam wisata juga banyak. Ada wisata ilmu yang biasa dilakukan oleh para pelajar SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan mahasiswa.

Selain itu juga ada berdasarkan hoby atau komunitas. Contohnya mancing, touring, pecinta burung dan fauna lainnya, pecinta batu akih, pemburu kuliner dan lain-lain.

Ada juga wisata tantangan yang menyebabkan adrenalin kita naik seperti terjun payung, layang ganthole, sky, surfing, mendaki gunung, selam, off road dan lain-lain.

BACA JUGA :  Diduga Balas Dendam, Keponakan di Bangkalan Bacok Paman hingga Tewas

Dan terakhir penulis batasi yaitu wisata religi. Yaitu ziarah ke makam-makam orang soleh seperti  ziarah ke makam Walisongo, Ulama, Kyai, dan Habib.

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. (UU RI No. 10 Tahun 2009)

Tapi menurut penulis ada satu lagi wisata yang gratis, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja yaitu wisata hati.

Pasti pembaca yang budiman bertanya-tanya apa itu wisata hatiwisata hati adalah hati kita merasa bahagia dan tenang pada kondisi apapun serta dimanapun kita berada.

BACA JUGA :  Polisi Amankan Chandrika Chika, Selebgram Cantik Terkena Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tapi wisata hati ini sulit kita lakukan jika hati kita masih kotor karena kita masih punya penyakit hati. Jika kita masih berhati kotor.

Maka sewaktu melakukan wisata hati kita masih gak sabar saat antri, masih buang sampah sembarangan, gampang marah jika ada masalah di perjalanan dan sifat buruk lainnya.

Jadi kita wisata bukannya bahagia dan tenang seperti pengertian dari wisata hati meski pada kondisi apapun dan dimanapun kita berada, tapi malah emosi, sedih, punya masalah dan tambah musuh, astaghfirullah. Ok saatnya bersihkan hati agar kita bisa melakukan wisata hati. Jayalah Indonesiaku. (**)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================