Ternyata Ini Yang Dilakukan Warga Rusia dan Ukraina di Bali 

warga rusia dan ukraina

BOGOR-TODAY.COM – Mengindari wajib militer di dua negara yang sedang Berperang, Satuan Tugas (Satgas) di Bali mendapati warga Rusia dan Ukraina menjadi PSK di Bali.

Seorang juru bicara mengatakan kepada media lokal, bahwa Satgas akan meningkatkan pemantauan warga Rusia dan Ukraina menjadi PSK di Bali melalui pantauan Internet, dan memasang papan reklame yang memperingatkan wisatawan asing agar tidak bekerja secara ilegal di pulau Bali.

Keberadaan warga Rusia dan Ukraina menjadi PSK di Bali itu rupanya tidak memiliki dokumen lengkap alias bekerja secara ilegal, untuk menghindari wajib militer karena negara mereka sedang Berperang.

Mengutip dari beberapa sumber, selain warga Rusia dan Ukraina menjadi PSK di Bali, ada pula warga dari negara yang sedang Berperang itu bekerja menajdi pelayan restouran, driver ojek online bahkan pelatih tenis.

Pernah terjadi insiden, dimana warga Rusia diarak oleh warga lokal dengan mengenakan tutup kepala berwarna hitam, karena dituduh menjadi fotografer lepas namun menggunakan visa investasi.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Optimis Raih Poin di Laga Piala Asia U-23 Lawan Australia

“Saya berharap pihak berwenang secepatnya mengurus semua ini, jangan sampai keramahan warga lokal di Bali dimanfatkan warga asing yang sedang mencari perlindungan,” kata Putro, salah seorang pemilik agen pemandu wisata di Bali.

Putro mengklaim, bahwa tidak hanya bisnisnya, tetapi seluruh industri yang ada di Bali terancam oleh kedatangan warga Rusia dan Ukraina yang sedang mencari perlindungan.

“Pertama, mereka menghubungi saya untuk meminta berkolaborasi, yang berarti mereka ingin memperkenalkan tamu baru untuk mendapatkan komisi,” kata dia.

Dia bercerita, pernah melihat rombongan bule mendaki ke puncak gunung berapi Gunung Agung, dirinya melihat rombongan orang asing itu tidak menggunakan jasa pemandu warga lokal.

“Saya melihat banyak warga asing memandu rombongan orang – orang asing juga tanpa pemandu lokal, padahal pemandu lokal diwajibkan oleh undang-undang,” tutur dia.

BACA JUGA :  DPRD Kota Bogor Sahkan 2 Perda Sekaligus, Ini Rancangannya

Orang Rusia sepertinya tahu segalanya tentang gunung itu. “Saya pikir mereka mendaki gunung sebelumnya dengan pemandu lokal dan mengingat semua rute, masalah keamanan, faktor angin, waktu dan bahaya. Menyedihkan karena banyak local guide yang tidak bekerja,” imbuh dia.

Hal serupa juga dikeluhkan Juda Purba, seorang instruktur selancar di Bali yang mulai terancam pekerjaannya karena banyak bule yang menjadi instruktur dadakan.

“Orang asing biasa bekerja di pantai Bali tanpa izin. Ketika kami bertanya apakah mereka sedang bekerja, mereka mengklaim bahwa mereka bersama seorang teman, jadi pelajaran selancar itu gratis. Tapi kami tahu mereka menghasilkan uang dari itu, ”kata Purba.

Menurut purba, aktivitas orang asing di Bali mulai mengancam mata pencahariannya, dan tentunya ini tidka bisa dibiarkan, pemerintah harus bertindak. “Ini tidak adil karena mereka tidak membayar pajak. Pihak berwenang perlu menangani ini, “ tegas dia.  (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================