BOGOR-TODAY.COM – Di zaman serba canggih, kecerdasan buatan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan bisnis, walhasil forum bisnis global mulai membidik AI.
Para ahli menyarankan cara untuk menggunakan teknologi tingkat tinggi secara efektif dalam berbisnis, itulah alasan forum bisnis global mulai membidik AI.
“Dengan ledakan ChatGPT, kita perlu berpikir tentang bagaimana menggunakan AI dengan bijak dalam berbisnis, untuk itu forum bisnis global mulai membidik AI,” kata Chang Dong-seon, CEO Curious Brain Lab, seperti mengutip dari Koreahearld.com.
Masih banyak orang menganggap teknologi berbahaya karena takut kecanduan seperti game online, namun, itu adalah pendapat yang salah.
“Daripada game itu sendiri, banyak remaja yang tidak bahagia, karena tidak memiliki kebebasan pribadi, kompetensi dan rasa koneksi cenderung terobsesi dengan game,” katanya.
Menurut Chang, hanya ketika kita memiliki tiga prasyarat kebahagiaan ini, kita dapat menghindari terlalu bergantung pada AI dan memiliki kekuatan kemanusiaan seperti, simpati dan pengertian.
“Manusia telah berevolusi melalui interaksi sosial, mentransfer pengetahuan dan informasi satu sama lain. Kecerdasan kolektif lebih baik daripada seorang pahlawan,” tambahnya.
“Jika AI bekerja dengan cara memperkuat konektivitas sosial, itu bisa membuat dunia menjadi lebih baik,” imbuh dia.
Rah Koon-ho, kepala Naver’s Healthcare Research Institute menyerukan pandangan tersebut dan mengatakan, bahwa AI dapat memacu pengembangan dalam kesehatan digital.
Naver mengoperasikan program perawatan kesehatan yang didukung oleh AI untuk karyawan di rumah sakitnya.
“Kami dapat melakukan pemeriksaan medis yang lebih efisien dan produktif dengan melakukan survei cerdas, menerjemahkan kondisi medis ke dalam kode,” kata dia.
“Menyimpan rekam medis elektronik melalui pengenalan suara, dan merekomendasikan pelatihan cerdas dengan perawatan medis yang disesuaikan,” tambahnya.
Rah juga membanggakan layanan panggilan berbasis AI Naver, yang dijuluki Clova Care Call, yang melakukan panggilan telepon berkala ke orang tua yang tinggal sendiri untuk memeriksa kebiasaan makan, pola tidur, dan masalah kesehatan mereka.
“Layanan AI kami memiliki sesuatu yang tidak dimiliki ChatGPT. Itu dapat membuat pernyataan yang berempati pada orang tua yang kesepian,” tuturnya.
“Dan berbagi percakapan yang lebih disesuaikan berdasarkan riwayat panggilan telepon sebelumnya, ”kata Na.
Berdasarkan komputer super senilai 300 miliar won yang dapat memproses 560 miliar data dengan berbahasa Korea.
Mesin itu juga berbicara dan memahami bahasa Korea lebih akurat daripada ChatGPT, sudah saatnya forum bisnis global mulai membidik AI untuk pengembanganbisnis. (*)
Bagi Halaman
