Pembangkit Nuklir Fukushima Jepang Mendadak Mati, Ini Kata Pakar Nuklir Korea Selatan

Pabrik Fukusima Jepang
Sebelumnya pabrik itu lumpuh pada Selasa minggu lalu, di tengah kekhawatiran tentang keamanan air, hal itu yang membuat pakar nuklir Korea Selatan turun. (FOTO : Yonhap/ The Korea Herald)

BOGOR-TODAY.COM – Sebuah tim ahli Korea Selatan akan memulai inspeksi dua hari terhadap rencana pelepasan air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang.

Sebelumnya pabrik itu lumpuh pada Selasa minggu lalu, di tengah kekhawatiran tentang keamanan air, hal itu yang membuat pakar nuklir Korea Selatan turun.

Tim beranggotakan 21 orang, dipimpin oleh Ketua Komisi Keselamatan dan Keamanan nuklir Yoo Guk-hee dari Korea Selatan.

Akan mengunjungi pabrik mulai Selasa pagi untuk memeriksa sistem pemurnian khusus pabrik, yang dikenal sebagai ALPS, dan menilai apakah air yang diolah cukup aman untuk dilepaskan ke dalam laut.

Tim juga akan fokus memeriksa fasilitas yang terkait dengan tangki K4, yang dirancang untuk menyimpan dan melakukan pengukuran zat radioaktif.

BACA JUGA :  Warga Desa Cemplang Bogor Diteror Maling, Satu Bulan 5 Kali Aksi Pencurian

Pada hari Senin, para ahli mengadakan pertemuan empat jam dengan pejabat Jepang dari Tokyo Electric Power Co., operator pembangkit listrik yang rusak.

Serta kementerian industri dan Otoritas Regulasi nuklir, regulator nuklir utama negara itu juga mengalami kerusakan.

Delegasi tersebut dijadwalkan untuk melakukan diskusi teknis mendalam berdasarkan temuan mereka Kamis sebelum kembali ke rumah keesokan harinya.

Inspeksi tersebut inspeksi independen pertama oleh para ahli Korea Selatan merupakan tindak lanjut dari pertemuan puncak.

Antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di awal bulan ini di tengah memburuknya hubungan kedua negara berselisih karena perselisihan sejarah.

Pada bulan Maret 2011, gempa besar dan tsunami berikutnya merusak sistem pendingin pembangkit Fukushima, mengakibatkan pelepasan radiasi dalam jumlah besar.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Bangkalan, Truk Tabrakan dengan Motor Ditumpangi Satu Keluarga

Pabrik saat ini menyimpan lebih dari 1,3 juta ton air yang diolah oleh ALPS. Pelepasan air akan dimulai musim panas ini.

Dan akan memakan waktu puluhan tahun untuk menyelesaikannya, yang dipandang oleh pejabat Jepang sebagai langkah yang tidak dapat dihindari dalam proses penonaktifan.

Para pejabat Jepang mengklaim air yang diolah dan diencerkan lebih lanjut akan secara bertahap dilepaskan ke laut.

Dan hampir tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Korea Selatan terus menyatakan keprihatinan atas keamanannya.

Dan mengatakan tidak akan mempertimbangkan pencabutan larangan impor makanan laut dari delapan prefektur Jepang di dekat Fukushima sejak 2013.***

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================