PRO DAN KONTRA KONSER COLDPLAY DI INDONESIA

HERU B SETYAWAN
Penulis opini Heru B Setyawan, Dalam merayakan HJB ke-541, Pemkot Bogor sudah menyusun rangkaian acara bertemakan ‘Rumawat Pusaka Kota’. (FOTO : IST) 

Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan)

KONSER group musik Coldplay di Indonesia yang dijadwalkan pada tanggal 15 november 2023 di Jakarta menimbulkan pro dan kontra.

Yang pro konser  tetap diadakan kebanyakan kalangan anak muda dengan alasan, kita hanya menikmati musiknya, tanpa melihat siapa orangnya.

Untuk kita ketahui group band Coldplay ini adalah pendukung Lesbian, Gay, Bisekual dan Transgender (LGBT).

Para buzzers juga termasuk yang pro, bahkan Menkopolhukam Mahfud MD juga mendukung konser ini dengan alasan yang sama seperti anak muda tersebut.

BACA JUGA :  Cara Membuat Sayur Ketupat Betawi Pepaya Muda Anti Gagal

Mahfud MD bahkan akan menjamin keamanan konser ini. Mahfud MD menambahkan Coldplay juga sering mengkampanyekan pelestarian lingkungan hidup.

Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif lebih ekstrim idenya, yaitu mengusulkan konser ditambah satu hari lagi.

Karena banyak calon penonton yang belum dapat tiket masuk. Dan sudah barang tentu alasan yang lain adalah soal cuan yang sangat menggiurkan bro.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Kari Ayam Bakar yang Lezat Bareng Keluarga

Sementara yang kontra dengan konser ini adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan alasan konser Coldplay lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya.

Yang lebih galak adalah penolakan dari Pengurus Alumni (PA) 212 dengan alasan Coldplay pendukung LGBT dan atheis.

============================================================
============================================================
============================================================