Martin Griffiths, wakil sekretaris jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan, mengatakan, tidak masuk akal perempuan dan anak-anak yang hidupnya telah dirusak oleh perang.
“Korban kekerasan seksual semakin mengalami trauma dengan cara yang kehji,” Martin Griffiths, wakil sekretaris jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan.
“Apa yang kita saksikan di Sudan bukan hanya krisis kemanusiaan, ini adalah krisis kemanusiaan,” tambah dia.
Kepala hak asasi manusia Volker Turk mengatakan perempuan dan anak perempuan dibiarkan dengan sedikit atau tanpa dukungan medis dan psikososial di tengah pertempuran sengit. “Harus ada toleransi nol untuk kekerasan seksual,” katanya.
Bahkan sebelum Sudan dilanda perang, lebih dari 3 juta perempuan dan anak perempuan itu berisiko mengalami kekerasan seksual berbasis gender.
Menurut perkiraan PBB, angka ini telah meningkat menjadi sekitar 4,2 juta wanita dan anak perempuan di Sudan menjadi korban kekerasan seksual. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News