Tirta Pakuan Terus Pantau Seluruh Sumber Air, Antisipasi Kekeringan Akibat Fenomena El Nino

Bagaimana dengan mata airnya? Dani mengungkapkan, bahwa dari empat sumber mata air yang dimiliki PDAM Tirta Pakuan (Tankil, Kota Batu, Bantar Kambing dan Palasari), semuanya berproduksi seperti biasa.

“Namun untuk mata air Kota Batu mengalami sedikit penurunan akibat kemarau, sehingga menyebabkan gangguan aliran di wilayah Cikaret. Begitu juga dengan mata air Tangkil yang mengalami gangguan di beberapa titik di Zona 1, dan mata air Bantar Kambing yang juga terkena dampak kemarau, sehingga menyebabkan gangguan aliran dibeberapa titik di Zona 2, termasuk di mata air Tangkil,” ungkap Dani.

BACA JUGA :  Daftar Bacawalkot ke PPP, ZM Ungkap Dr. Rayendra Berpotensi Pimpin Kota Bogor

Dani menegaskan, bahwa Tirta Pakuan akan terus mempertahankan pasokan air baku sebesar 2.300 liter per detik dari air permukaan (sungai) dan 300 liter per detik dari mata air, dengan total 2.600 liter per detik.

Bahkan, Tirta Pakuan telah menyiapkan langkah-langkah teknis untuk mengantisipasi gangguan pelayanan akibat berkurangnya debit air baku. Langkah-langkah tersebut antara lain pengerukan seluruh intake (bangunan penangkap air sungai), penanaman pohon di sekitar mata air, penyiapan bak penampungan air, dan pengaturan sistem pengaliran.

BACA JUGA :  Jelang Play Off Olimpiade Paris 2024, Ini Kata Pelatih Timnas Indonesia U-23

Untuk itu, Tirta Pakuan juga mendorong para pelanggannya untuk menggunakan air secara lebih bijak dengan menghemat dan menampung air saat masih mengalir.***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================