anggota KSP-SB
5.404 Anggota KSP-SB Serang-Banten Dukung Koperasi Bangkit. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COM – Sebanyak 5.404 anggota KSP-SB (Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama di Serang – Banten menginginkan koperasi kembali bangkit, sehingga tetap kompak menghormati proses hukum dan siap menyukseskan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Calon Pengurus KSP-SB Dr. Angrian Permana mengatakan, berdasarkan data di sistem anggota KSP-SB yang aktif di Serang – Banten sebanyak 5.404. Sementara tiga anggota lainnya tergabung dalam kelompok LP.

Dia mengaku, dirinya bergabung KSP-SB sejak 2012. Dan hingga 2020 sebelum pandemi Covid -19 bahwa kondisi KSP-SB tidak ada kendala dan tak penah menerima komplain atau timbul persoalan

“Sejak saya gabung hingga 2020 tak pernah ada permasalahan sama sekali, zero komplain-lah, selama ini perkembangan KSP-SB sangat positif. Saya merasa nyaman makanya saya dan keluarga sangat percaya karena KSP-SB terbukti amanah,” kata Angrian.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Ajak Setgab LSM Sama-Sama Bangun Kabupaten Bogor

Menyikapi polemik yang tengah dihadapi selama tiga tahun terakhir, dia mengaku sangat menyayangkan sekali, karena pada dasarnya bahwa koperasi itu sifatnya asas gotong royong dan saling kepercayaan.

“Jadi, asas gotong royong ini yang tidak timbul khususnya dari oknum-oknum anggota yang memperkeruh keadaan dengan LP, demo dan melakukan aksi kriminalisasi terhadap koperasi,” ungkapnya.

Menurut dia, bahwa dasar koperasi itu asas kerjasama, gotong royong dan kekeluargaan. Dan itu menjadi dasar yang harus tetap jadi komitmen bersama baik saat kondisinya stabil maupun saat timbul masalah.

Dan persoalan yang dihadapi KSP-SB saat ini seharusnya bisa diselesaikan dengan musyawarah bukan LP bahkan aksi demo. Namun memang asas itu yang tidak muncul saat ini, sehingga terjadi gejolak secara internal hingga muncul faktor eksternal.

BACA JUGA :  Gempa Sukabumi Disebabkan Sesar Lokal, PVMBG: Kondisi Gunung Salak Tetap Normal

Jadi kata dia, saat terjadi gejolak di Interna, masuklah pihak eksternal yang ikut campur dan memanfaatkan kelemahan para oknum anggota yang tidak bisa control terhadap egonya.

“Iya, ini kan koperasi bukan perbankan, seharusnya apapun persoalannya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Ini seharusnya dipahami khususnya oleh kelompok anggota yang LP sebab anggota itu pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi itu sendiri,” tuturnya.

Dirinya berpendapat, bahwa ketika koperasi itu tidak berjalan, maka berarti yang salah anggota juga dan disitu pasti ada yang miss.

============================================================
============================================================
============================================================