Demikian pula jika jumlah rusa dan kijang terlalu banyak di dalam satu ekosistem, maka akan banyak pohon hutan yang sulit beregenerasi, karena mereka memakan banyak jenis anakan pohon di hutan. Tidak kalah penting, gajah sumatra dan orangutan sebagai agen pemencar biji tumbuhan secara alami sehingga dapat membantu dalam regenerasi pohon-pohon hutan.

“Melestarikan keanekaragaman hayati dan satwa liar sangat penting untuk mempertahankan kehidupan di bumi, memastikan planet yang sehat untuk generasi mendatang, dan membina hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan kerja sama dan komitmen global untuk menjaga sumber daya hayati agar tetap lestari dan bermanfaat bagi kehidupan umat manusia,” tuturnya.

Sementara itu, Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan, Prof. Dr. Ing. Soewarto Hardienata menyampaikan dalam pembukaan Kuliah Umum 10 Agustus 2023, bahwa perguruan tinggi dan insan akademik memiliki kewajiban melaksanakan “Tridarma Perguruan Tinggi”, yaitu Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat atau PKM.

BACA JUGA :  Pasokan Air Bersih Tirta Pakuan Kota Bogor Tembus ke 178.000 Pelanggan

“Kegiatan kuliah umum seperti ini perlu untuk terus digalakkan dalam upaya edukasi dan penyadartahuan masyarakat, terutama generasi muda, agar upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia berkelanjutan,” ujar Soewarto.

“Kami berterima kasih kepada Belantara Foundation yang berinisiatif menggandeng Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Unpak dalam pelaksanaan acara ini,” Soewarto menambahkan.

Pada kesempatan yang sama, Regional Director of Southeast Asia and Taiwan Bureau of Global Initiatives, University of Tsukuba, Dr. Nakao P. Nomura dalam paparannya menyampaikan bahwa inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan, terutama untuk mencegah kepunahan satwa liar kharismatik yang reproduksinya lambat.

Nomura juga  mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan dan Belantara Foundation serta pemangku kepentingan terkait atas terselenggaranya kuliah umum, yang juga dihadiri oleh puluhan pelajar dan mahasiswa dari Sakado High School and Universitas Tsukuba, Jepang ini.

BACA JUGA :  Resep Membuat Semur Bandeng Betawi, Menu Makan yang Bikin Ketagihan

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong pelajar dan mahasiswa baik di Indonesia maupun Jepang agar terlibat aktif dalam pelestarian satwa liar beserta habitatnya yang ada di sekitar mereka,” papar Nomura.

Selaras dengan Nomura, Representatif Senior High School at Sakado University of Tsukuba, Dr. Yoshikazu Tatemoto berharap melalui kuliah umum ini pihaknya akan mendapatkan pembelajaran dan inspirasi terkait pelestarian satwa liar beserta habitatnya.

Di tempat terpisah, Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas, Elim Sritaba mengungkapkan pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung program-program pelestarian hutan dan biodiversitas.

“Kami berkolaborasi serta mendukung multi-pihak termasuk pemerintah setempat, akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam upaya melestarikan dan memanfaatkan biodiversitas secara berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” tuntasnya. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================