Jangan Tebang Pilih, MUI dan FPP Kota Bogor Kompak Minta Polisi Selesaikan Dengan Jalur Hukum

MUI_FPP
Ketua MUI (berbaju putih, red) dan FPP Kota Bogor Minta Polisi Selesaikan Proses Hukum dan jangan tebang pilih. (FOTO : IST)

BOGOR-TODAY.COM – Penegak hukum dalam hal ini pihak kepolisian jangan tebang pilih dalam menegakan keadilan, hal itulah yang diinginkan Ketua MUI Kota Bogor, KH Tb Muhidin.

Bahkan, Ketua MUI Kota Bogor, KH Tb Muhidin meminta polisi menindak tegas pelaku pelecehan seksual di salah satu Pondok Pesantren (ponpes) di Kota Bogor.

“Saya ketua MUI Kota bogor menghimbau kepada kepolisian Bogor Kota untuk secepatnya menyelesaikan maslah ini dan dibuka seterang-terangnya, diselesaikan seadil-adilnya,” pinta Muhidin dalam acara pertamuan dengan KPAID Kota Bogor, FPP, dan LHB PB PMII di PPIB Kota Bogor pada Selasa, 18 September 2023.

Muhidin meminta pihak kepolisian untuk tidak ragu dalam memutuskan sesuai yang berkaitan dengan keadilan banyak orang, tentu MUI mendukung hal tersebut lantaran tidak ada tindak kriminalisasi.

“Polisi tidak perlu ragu dan takut untuk menindak tegas yang salah, biar semuanya sesuai dengan jalannya. Karena setiap pelanggaran pasti ada hukum yang berlaku,” tegasnya.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Sabtu 11 Mei 2024

Selain itu, Muhidin juga meminta awak media dan jajaran lainnya untuk melakukan monitoring terhadap proses penyelesaian kasus tersebut.

“Teman-teman media untuk selalu mendorong, memperhatikan, melihat setelah pertemuan ini pergerakan hukum seperti apa kedepannya, apakah mandeg terus-terusan, apakah lebih cepat lagi setelah ini,” paparnya.

Muhidin berharap dengan adanya sikap keadilan yang dikedepankan maka hal tersebut dapat menumbuhkan kembari rasa percaya para orang tua yang hendak menitipkan anaknya ke ponpes manapun.

“Biar masyarakat yang selama ini merasa nyaman menitipkan anaknya di ponpes tidak dihantui dengan rasa ketakutan,” ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan langsung oleh Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) KH Muhammad Ansori yang memberikan dukungan penuh pada pihak penegak hukum agar menyelesaikan kasus ini dengan seadil-adilnya.

BACA JUGA :  Kendaraan Dinas Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ciampea Bogor, Hampir Adu Banteng

“Kita juga menunggu proses hukum itu, tidak tebang pilih pada siapa saja. Setiap warga kalau memang dia melakukan pelanggaran tetap harus di hukum ya silakan pihak terkait untuk menegakan hukum yang seadil-adilnya,” kata Ansori.

Ansori juga berharap dengan adanya keadialan yang diutamakan tentu menjadi perlindungan bagi seluruh pihak yang merasa dirugikan, untuk memberikan kesaksian yang sebenarnya tanpa rasa takut.

“Jadi kita memberikan perlindungan para santri, kalau mendapatkan tindakan pelanggaran walaupun dari pimpinannya jangan takut untuk menyampaikan apa yang terjadi dengan gamblang,”ucapnya.

Sebelumnya 8 orang santriwati menjadi korban pelecehan seksual di salah satu ponpes di Kota Bogor, 3 diantaranya membuat laporan secara resmi ke Polresta Bogor Kota sejak bulan Januari 2023. ***

 

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================