Bima Arya Resmikan Musala di AEWO Mulyaharja Bersama Pejuang Musala

Peresmian Musala di AEWO Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

BOGOR-TODAY.COM – Pejuang musala yang diinisiasi oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Bogor, Yane Ardian memberikan donasi musala di RW 11, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, tepatnya di kampung tematik Mulyaharja Agro Eduwisata Organik Mulyaharja (AEWO).

Peresmian Musala di AEWO Mulyaharja ini dilakukan Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Camat Bogor Selatan, Abdul Rahman dan Lurah Mulyaharja, Indra Permana, Ketua TP PKK, Yane Ardian, Pejuang Musala dan disaksikan pengurus dan warga sekitar, Selasa (17/10/2023).

Inisiasi dibangunnya Musala ini berawal ketika Yane akan menunaikan Salat dan melihat musala yang kondisinya perlu perbaikan.

“Jadi berawal saya duduk di sana, ketika saya mau solat kang AW malah bawain saya karpet. Trus saya tanya memang musalanya dimana. Ketika saya ke musala memang musalanya perlu perbaikan. Lalu saya bilang Bismillah saya mau bikin musala di situ. Karena musala ini kebutuhan, nah lalu kita hitung lain-lain saya mengajak Pak Fery yang biasa membangun dan menghitung kebutuhan anggaran,” kata Yane Ardian.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 15 Mei 2024

Saat akan memberikan sambutan Yane terasa bergetar karena menurutnya ada tiga faktor yang terlibat dalam pembangunan musala ini, diantaranya adalah kebutuhan dana, persahabatan dan juga keimanan.

Dalam melakukan pembangunan tentu memerlukan dana yang tidak sedikit dan dalam melakukan kebaikan tidak bisa dilakukan sendiri dan dengan keimanan semuanya bisa terwujud.

“Nah, kalau bicara uang tentunya dalam waktu singkat tidak punya sebanyak itu.
Kedua adalah faktor persahabatan, karena menurut saya musala ini bukan hanya membutuhkan dana. Karena mungkin pembangunan sekitar dua tiga bulan uang itu bisa dicari. Tapi musala ini adalah kebaikan dan kebaikan itu tidak boleh dipegang sendiri, nah disinilah saya mengajak teman-teman untuk terlibat,” ujarnya.

BACA JUGA :  Lantik 30 PPK, Sekda Kota Bogor Tegaskan Netralitas dan Sensitivitas

Selanjutnya lanjut Yane yang utama adalah faktor keimanan. Sebab, ketika tidak ada keimanan, maka musala ini tidak bisa berdiri.

“Kalau bicara dana mungkin musala ini tidak bisa terbangun. Tapi ketika bicara iman apa yang kita niatkan untuk ibadah karena Allah sehingga semua terwujud. Karena Allah maha mengatur dan maha pencipta,” katanya.

Dalam pembangunan Musala ini Yane pun sempat khawatir lantaran musala yang lama dirobohkan untuk dibangun.

============================================================
============================================================
============================================================