Akun Atas Nama Selvi Damayanti27 Diduga Sebar Hoaks, RSUD Leuwiliang Beberkan Kronologi Sebenarnya

BOGOR-TODAY.COM – Jagat maya kembali digegerkan ulah netizen yang dengan sengaja mengupload sebuah video kericuhan yang terjadi di RSUD Leuwiliang, dengan narasi yang dibuat seolah menyidutkan pihak rumah sakit.

Namun, unggahan akun TikTok atas nama @selvi damayanti27 itu diduga hoaks, dan beginilah penjelasan kronologi yang sebenarnya yang terjadi di RSUD Leuwiliang.

Menurut Direktur RSUD Leuwiliang, Vitrie Winastri, perihal peristiwa tersebut. Kata dia, pasien saat itu datang pada Kamis 9 November 2023 sekitar pukul 18.15 diantar oleh satu orang temannya pasca kecelakaan lalu lintas.

Saat datang, kata dia, pasien diterima oleh petugas IGD dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi.

“Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter, mendapatkan terapi, dilakukan pembersihan luka, merawat luka, memasang spalk pada kaki kiri, memberikan suntikan obat penghilang nyeri,” kata Vitrie, Minggu (11/11/2023).

Setelah itu, lanjutnya, dokter memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa kondisi pasien dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi dengan petugas.

Kemudian dijelaskan bahwa pasien dapat dirawat di RSUD Leuwiliang untuk kondisi patah kakinya, dan jika setelah pemeriksaan lanjutan dibutuhkan dokter spesialis syaraf, maka akan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis bedah syaraf.

BACA JUGA :  Kendaraan Dinas Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ciampea Bogor, Hampir Adu Banteng

“Karena RSUD Leuwiliang belum memiliki dokter spesialis bedah syaraf,” jelas Vitrie.

Lebih lanjut Vitrie mengatakan, keluarga pasien datang yang dalam hal ini orang tua pasien ke rumah sakit. Di sini,
dokter kembali memberikan edukasi, namun yang bersangkutan tetap menunggu suami pasien datang.

“Setelah suami datang, diberikan edukasi kembali oleh dokter tentang kondisi pasien sesuai penjelasan di atas. Ketika dijelaskan prosedur rujukan, keluarga ingin langsung membawa pasien ke rumah sakit lain dengan kendaraan sendiri,” terangnya.

Kemudian dokter pun menjelaskan prosedur rujukan antar rumah sakit yang harus melalui SPGDT (Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu). Sehingga rumah sakit yang akan menjadi tempat rujukan, mengetahui kondisi dan kebutuhan pasien.

“Setelah rumah sakit yang dituju siap menerima pasien, maka pasien akan diantar menggunakan ambulans rumah sakit dengan didampingi oleh tenaga kesehatan (perawat/dokter) RSUD Leuwiliang,” tutur Vitrie.

BACA JUGA :  Pamong Walagri Bantu ASN Kota Bogor Tingkatkan Produktivitas

Tetapi setelah dijelaskan, sambungnya, keluarga pasien tetap akan membawa pasien memakai kendaraan sendiri.

“Dokter melakukan edukasi ulang terkait prosedur SPGDT beberapa kali untuk menjaga agar kondisi pasien tetap stabil.
Suami dan keluarga tetap menolak menggunakan sistem Rujukan (SPGDT) tersebut dan tetap akan menggunakan kendaraan sendiri, dan ternyata petugas rumah sakit melihat telah ada kendaraan yang menjemput pasien tersebut,” tandasnya.

Diketahui, sebuah video yang memperlihatkan adanya cekcok keluarga pasien dengan pihak RSUD Leuwiliang, Kabupaten Bogor viral di media sosial. Cekcok tersebut diduga perihal mobil ambulans.

Video itu diunggah akun TikTok @selvi damayanti27. Dalam video tersebut tampak sejumlah orang yang yang berteriak-teriak di area RSUD Leuwiliang.

Terlihat, beberapa pria terus memaki petugas rumah sakit hingga harus ditahan oleh orang-orang di sekitarnya. ***

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================