BOGOR-TODAY.COM – Enam desa di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat terendam banjir sejak Sabtu (2/12/2023). Sebagian wilayah sudah mulai surut, tetapi warga diminta agar waspada banjir susulan.
Melansir beritasatu.com, Kapolsek Nanga Tayap, Ipda Shandy C Sulu bersama sejumlah personel melakukan patroli di wilayah banjir tersebut.
“Meski tinggi air telah menurun, ada beberapa rumah warga dan sebuah sekolah yang masih mengalami genangan,” kata Shandy di Ketapang, Senin (4/12/2023).
Dia memaparkan, banjir tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir, sehingga menambah debit air di aliran Sungai Pawan dan Nanga Tayap. Air di sungai tersebut meluap dan berdampak pada lima wilayah desa yang berada di bantaran sungai.
Dia memerinci, Desa Mentubang terendam banjir hingga satu meter dan 50 rumah masih terendam. Kemudian, Desa Pangkalan Teluk terendam dengan kedalaman air 20 sampai 150 cm. Selanjutnya Desa Simpang Tiga, Tanjung Medan, Sungai Kelik, dan Siantau Raya terendam hingga satu meter.
“Saat ini debit air di Sungai Pawan dan Nanga Tayap terpantau cukup tinggi. Kemudian apabila beberapa hari hujan, dimungkinkan akan terjadi dampak banjir yang lebih tinggi,” katanya.
Shandy mengutarakan, Pemerintah Kecamatan Nanga Tayap telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir tersebut. Bantuan berupa sembako atau logistik dan pakaian layak pakai.
“Bantuan disalurkan oleh pemdes, Polri, dan TNI,” tandasnya.
Sebelumnya, BPBD Kalbar melaporkan lima kecamatan di Ketapang yakni Sandai, Hulu Sungai, Nanga Tayap, Tumbang Titi serta Muara Pawan terendam banjir. Total 16 desa tergenang air. Sedikitnya 5.959 keluarga atau 18.538 jiwa yang terdampak. Sebagian dari mereka mengungsi. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News
Bagi Halaman