Kondisi Debu Vulkanik 5 Gunung di Indonesia, BMKG Sampaikan Ini

Foto: dok. PVMBG

BOGOR-TODAY.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan informasi terkait perkembangan Volcanic Ash (Debu Vulkanik) dari lima gunung di Indonesia untuk menjadi gambaran sekaligus kesiapsiagaan semua pihak selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) ini.

Berikut perkembangan potensi Volcanic Ash (Debu Vulkanik) yang dikutip InfoPublik pada Minggu (24/12/2023) :

1. Gunung Marapi

Gunung Marapi

Gunung Marapi yang terletak di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat berdasarkan pengamatan dari pos pemantauan Gunung Marapi pada 22 Desember 2023 pukul 12.19 WIB, dilaporkan abu vulkanik tidak teramati dan kode warna penerbangan Orange (berpotensi membahayakan penerbangan).

Berdasarkan berita SIGMET yang diterbitkan BMKG, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 5500 meter, dan abu vulkanik bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 9 km per jam. Bandar udara terdekat yang berpotensi terdampak adalah Bandara Internasional Minangkabau, Bandara Padang Panjang, dan Bandara Tabing.

2. Gunung Semeru

Penampakan Gunung Semeru. (magma.esdm.go.id)

Gunung Semeru yang terletak di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berdasarkan pengamatan dari Pos Pemantauan Gunung Semeru pada 23 Desember 2023 pukul 07.23 WIB, dilaporkan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 14.323 feet (4.476 meter) dan kode warna penerbangan Orange (berpotensi membahayakan penerbangan).

Abu vulkanik bergerak ke arah Barat Daya dengan warna putih hingga abu-abu dan intensitas pekat. Berdasarkan berita SIGMET yang diterbitkan, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 4.200 meter, dan abu vulkanik bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 19 km per jam. Bandar udara terdekat yang berpotensi terdampak adalah Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang.

BACA JUGA :  Sukoharjo Geger, Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas di Selokan Siwal

3. Gunung Dukono

Aktivitas Gunung Dukono. (Instagram)

Gunung Dukono yang terletak di Popilo Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, berdasarkan pengamatan dari Pos Pemantauan Gunung Dukono tanggal 19 Desember 2023 pukul 07.08 WIT, dilaporkan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 10.333 feet (3.229 meter) dan kode warna penerbangan Orange (berpotensi membahayakan penerbangan).

Abu vulkanik bergerak ke arah Timur dengan warna putih hingga abu-abu dan intensitas pekat. Berdasarkan berita SIGMET yang diterbitkan, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 2.438 meter, dan abu vulkanik bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 19 km per jam. Bandar udara terdekat yang berpotensi terdampak tidak ada.

4. Gunung Ibu

Gunung Ibu (Kementrian ESDM)

Gunung Ibu yang terletak di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara berdasarkan pengamatan dari pos pemantauan Gunung Ibu pada 17 Desember 2023 pukul 19.02 WIT, dilaporkan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 7.440 feet (2.325 meter) dan kode warna penerbangan Orange (berpotensi membahayakan penerbangan).

Abu vulkanik bergerak ke arah Tenggara dengan warna abu-abu dan intensitas pekat. Berdasarkan berita SIGMET yang diterbitkan, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 3.048 meter, dan abu vulkanik bergerak ke arah Selatan dengan kecepatan 9 km per jam. Bandar udara terdekat yang berpotensi terdampak tidak ada.

BACA JUGA :  Jelang Pilkada 2024, Pj Wali Kota Bogor Ingatkan Jaga Netralitas ASN

5. Gunung Lewotobi

Gunung Lewotobi. (magma.esdm.go.id)

Gunung Lewotobi yang terletak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan pengamatan dari pos pemantauan Gunung Lewotobi tanggal 23 Desember 2023 pukul 07.14 WIT, dilaporkan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 9.869 feet (3.084 meter) dan kode warna penerbangan Orange (berpotensi membahayakan penerbangan).

Abu Vulkanik bergerak ke arah Utara dengan warna abu-abu dan intensitas pekat. Berdasarkan berita SIGMET yang diterbitkan, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 3.352 meter, dan abu vulkanik bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 19 km per jam. Bandar udara terdekat yang berpotensi terdampak tidak ada.

Atas gambaran tersebut di atas, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan potensi bencana erupsi gunung selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Masyarakat dapat mengakses informasi cuaca dan peringatan dini cuaca lebih lengkap melalui apps @InfoBMKG dan website https://bmkg.go.id.***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================