Usai dari Stasiun Bogor, para peserta diajak berjalan sampai di depan Polresta Bogor Kota. Ia menuturkan, kantor polisi ini dulunya merupakan Hotel Du Chemin De Fer yang kemudian dijadikan markas tentara Jepang. Saat itu, ketika Jepang kalah, tentara Inggris yang datang kembali ke Indonesia menjadikan ini markasnya.
“Pertempuran saat Kapten Muslihat gugur pun terjadi saat menyerang markas tentara Inggris,” jelasnya.
Peserta kembali diajak berjalan sampai di depan Gereja Katedral Budi Mulya. Ia menerangkan, Gereja Katedral ini awalnya merupakan panti asuhan bagi anak-anak campuran Belanda – Indonesia. Pada 1904 panti asuhan ini berubah menjadi Gereja Katedral.
Perjalanan pun berlanjut sampai di area perbankan Jalan Ir. H. Juanda. Area perbankan ini dulunya merupakan gedung perkumpulan society orang-orang Eropa, sementara orang pribumi tidak diperbolehkan masuk.
“Titik terakhir di Balai Kota yang sejak dulu memang merupakan kantor pemerintah,” katanya.***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News