Halimah Munawir dari Megamendung, Lahirkan PADMI Diusia 60

“Dari penari-penari yang berlatih di Rumah Budaya HMA itulah saya punya inspirasi, untuk mengangkat kisah Padmi dan menuangkannya ke dalam novel yang sudah dicetak ke dalam 2 edisi ini,” tuturnya.

Halimah menjelaskan bahwa di setiap menulis novel, dirinya selalu mencoba untuk tidak hanya membangun sebuah karakter melainkan juga ada unsur edukasi budaya atau kearifan lokal.

“Saya juga kerap menyisipkan, hal-hal yang bersifat mitos, yang tetap melegenda dengan detail-detailnya. Alhamdulillah novel Padmi yang sedianya hanya di cetak terbatas di Penerbit Diomedia sebagai penghargaan pada diri saya sendiri dapat mencapai angka jelang 60 ketika launching banyak respon positif sehingga novel Padmi pertama di olah kembali dengan lebih baik dan dibuat cetakan ke dua oleh Balai Pustaka yang dua minggu lalu Obor Sastra membedah novel Padmi di PDS, Taman Ismail Marjuki dan dikaji juga oleh Kelompok Study Proklamasi,” jelasnya.

BACA JUGA :  Edgar Rangga Wakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Fingerboard 2024

Ia pun bersyukur, di luar ekspetasi atau dugaan novel Padmi yang mengangkat seni tari dan budaya ini gamdrungi pula oleh generasi Z.

“Tak hanya itu, Vieronica Varby Dosen Unsri mengharapkan bahwa kisah penulisan novel Padmi ini bisa ditayangkan di youtube, agar semakin banyak pihak yang belajar menulis, sekaligus mencintai seni dan budayanya,” tukas Halimah Munawir. ***

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================