Kasus Tertinggi TBC di Jawa Barat, Pemkot Bogor Tanggulangi dan Antisipasi Lewat Aksi Geulis

Koordinasi lintas program dan lintas sektor penanggulangan TBC.

BOGOR-TODAY.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengingatkan aparatur wilayah dan puskesmas untuk mengantisipasi dan menanggulangi TBC atau tuberkulosis dengan inovasi Aksi Geulis (Akselerasi Gerakan Eliminasi Tuberkulosis).

“Menjadi kewajiban kita untuk mengkoordinasikan semua unsur masyarakat sebagai antisipasi jangan sampai menunggu kondisinya menjadi lebih buruk. Hari ini kita khusus membahas tentang TBC, kita tidak bisa santai karena kasus kota Bogor tertinggi di Jawa Barat dan Jawa Barat tertinggi di Indonesia. Ini harus kita tangani dan tanggulangi,” kata Syarifah saat rapat koordinasi lintas program dan lintas sektor penanggulangan TBC di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Rabu (28/2/2024).

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, Jumat 26 April 2024

Dalam kesempatan tersebut Syarifah menjelaskan, TBC bisa sembuh dengan cara minum obat secara rutin selama 6 bulan tanpa berhenti. Sebagai informasi dalam menangani dan mengobati satu orang penderita TBC, dibutuhkan Rp 250 juta selama satu tahun hingga sembuh. Sedangkan untuk satu pasien Covid-19 hanya Rp100 juta dalam satu tahun.

“Dampak TBC akan menurunkan kemampuan penderitanya dan jika sudah menyebar ke organ lain pada akhirnya tidak produktif dan menambah beban,” sebutnya.

Saat ini kata Sekda, Kota Bogor juga tengah menangani stunting anak-anak Kota Bogor. Anak stunting lemah dan mudah terkena TBC yang bisa berdampak masukan gizi apapun akan mempersulit untuk mengembalikan kondisi anak dari stunting.

BACA JUGA :  Partai Golkar Ajak PKS Usung Jaro Ade Jadi Calon Bupati Bogor 2024

TBC dan stunting saling berkaitan. Jadi hal ini harus kita camkan dan jadikan gerakan juga karena kerugiannya berdampak besar mengingat TBC menular lewat droplet. Untuk itu penanganan TBC harus di treking, mulai dari keluarga, teman atau yang terdekat dengan penderita. Ditelusuri dan di cek, pastikan obatnya diminum. Jika penyebarannya cepat kita tidak bisa bekerja secara manual, untuk itu Dinkes Kota Bogor membuat sistem inovasi Si Geulis,” katanya.

============================================================
============================================================
============================================================