BOGORTODAY.COM – SMPN 1 Leuwiliang diberikan pembekalan mengenai pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai pertolongan pertama dan kesiap siagaan dalam situasi gawat darurat, oleh RSUD Leuwiliang dalam acara Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
“Pelatihan melibatkan siswa siswi SMPN 1 Leuwiliang, dipandu langsung oleh tenaga medis profesional RSUD Leuwiliang seperti, dr. Muflikha Mayazi dokter spesialis, Raden Mas Bagus Kasatrio seorang ahli perawatan medis serta Yosep Andriana,” kata Direktur RSUD Leuwiliang, dr. Vitrie Winastri, Jumat (24/8/2024).
Orang nomor satu di RSUD Leuwiliang itu mengatakan, Ketiga narasumber ini memberikan materi dan demonstrasi langsung mengenai teknik-teknik BHD, mulai dari resusitasi jantung paru (RJP) hingga penanganan kasus-kasus mendesak lainnya.
“Kegiatan yang berlangsung di Aula sekolah itu, peserta mendapatkan penjelasan teori serta kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan yang diajarkan dengan bimbingan langsung dari para narasumber,” kata Dokter Vitrie – sapaan akrabnya.
Sebanya, 87 siswa siswi SMPN 1 Leuwiliang mulai dari kelas 8 dan 9 mengikuti pelatihan BHD tersebut. Para siswa siswi itu termasuk anggota Palang Merah Remaja (PMR), pengurus OSIS, serta perwakilan dari masing-masing kelas.
“Dengan adanya pelatihan BHD, diharapkan siswa-siswa tersebut dapat memahami dan menerapkan teknik-teknik BHD dalam situasi darurat yang mungkin mereka temui di kehidupan sehari-hari,” harao Dokter Vitrie.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari pihak sekolah serta para peserta yang mengikuti kegiatan BHD, menurut pihak sekolah, kegiatan seperti ini pertama kali dilakukan disekolahnya.
“Pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan oleh siswa-siswa kami, sangat berharga dan akan bermanfaat dalam menghadapi situasi darurat di masa depan,” ucap salah seorang dari pihak SMPN 1 Leuwiliang.
Dia menambahkan, dengan pelatihan BHD ini, diharapkan siswa-siswa SMPN 1 Leuwiliang tidak hanya mampu menghadapi kondisi darurat tetapi juga dapat menyebarkan pengetahuan tersebut kepada orang-orang di sekitar.
“Kegiatan BHD ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi antara lembaga pendidikan dan fasilitas kesehatan dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan masyarakat, terutama generasi muda,” pungkasnya. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News
Bagi Halaman