BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Dugaan ulah pengusaha tambang yang mengakibatkan putusnya akses jalan akibat longsoran yang terjadi di Kampung Ciater RT01/07 Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor pada Selasa (3/8/2021) lalu menuai kritik Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT).

Mereka meminta Pemerintah Kabupaten Bogot (Pemkab) untuk membenahi persoalan dan mengawasi area tambang yang berada di wilayah Bogor Utara yang kian hari semakin parah.

BACA JUGA :  Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah Hadiri Reform Knowledge Sharing

Ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang Junaedi Adhi Putra menyebut bahwa bencana longsor itu diduga kuat akibat aktifitas penambangan batu alam yang menggunakan bahan peledak.

“Ini sangat berbahaya, karena minimnya jarak rumah warga dengan lokasi penambangan terlalu dekat,” tegasnya, Jumat (6/8/2021).

BACA JUGA :  Pria di Bogor Nekat Gantung Diri di Tengah Hutan, Sempat Izin Pamit ke Istri dan Jagain Anak-anak

Menurutnya, pristiwa yang menyebkan ambrolnya tebing setinggi puluhan meter itu lantaran kecerobohan pemerintah daerah (pemda) dalam mengawasi aktifitas penambangan yang terus menjamur di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor.

============================================================
============================================================
============================================================