BOGOR-TODAY.COM, ANKARA – Sejak itu AS telah berulang kali memperingatkan Turki agar tidak membeli persenjataan Rusia lebih lanjut. Namun pekan lalu, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengindikasikan bahwa Ankara masih berniat membeli batch kedua S-400 dari Rusia, sebuah langkah yang dapat memperdalam keretakan hubungan dengan Washington.
Pembelian S-400 oleh Ankara juga memicu sanksi AS. Pada Desember 2020, Washington memasukkan Direktorat Industri Pertahanan Turki, direkturnya; Ismail Demir, dan tiga karyawan lainnya dalam daftar sanksi.
Pengajuan pembelian puluhan jet tempur F-16 tersebut kemungkinan akan mengalami kesulitan mendapatkan persetujuan dari Kongres AS, di mana sentimen terhadap Turki telah memburuk selama beberapa tahun terakhir, terutama karena pembelian S-400 oleh Ankara dan rekam jejak hak asasi manusianya yang bermasalah.
Turki telah mengajukan permintaan kepada Amerika Serikat (AS) untuk membeli 40 unit jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin. Permintaan diajukan setelah Ankara gagal memperoleh jet tempur siluman F-35 dari Washington.
Puluhan jet tempur F-16 baru dimaksudkan untuk modernisasi pesawat tempur Turki yang ada.