BOGOR TODAY – Pemkot Bogor mengaku kekurangan anggaran untuk membenahi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Bogor.

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengaku, un­tuk menambah dan menu­runkan personil khusus jaga di kantor ULP butuh angga­ran tak sedikit. “Untuk pen­jagaan kantor ULP jika ingin permanen kan butuh angga­ran, nanti akan kita ajukan terlebih dahulu. Sekarang memang belum ada anggaran khusus untuk itu,” kata Bima.

Alasan Bima Arya inipun diprotes DPRD Kota Bogor. Komisi C DPRD Kota Bogor memberikan peringatan ke­pada Pemkot Bogor untuk segera mendandani mekan­isme lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Bogor.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Kamis 25 April 2024

Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor, Yus Ruswandi, mengakui, situasional lelang di ULP sudah bobrok dan memiliki urgensi tinggi un­tuk segera didandani. “Disitu momentum Pemkot Bogor untuk memberikan sikap konkrit di Program Legislasi Daerah (prolegda). Apakah Pemkot Bogor serius menan­gani masalah ULP Kota Bo­gor,” tuturnya.

Politikus Golkar itu juga menjelaskan, pekerja di ULP harus fokus mengerjakan tugasnya, jika pegawai ULP masih bekerja di intansi lain disinyalir rawan muncul nepo­tisme atau kecurangan. Dirin­ya mengaku, kemungkinan ke­curangan sangat tinggi di ULP Kota Bogor sekarang. “Disana itu triliunan rupiah digelon­torkan untuk transaksi pen­gadaan barang dan jasa, harus diawasi dan dijaga,” kata dia.

BACA JUGA :  Pangandaran Diguncang Gempa Terkini M3,7, Pusat di Laut Kedalaman 10 Km

Ketua Musyawarah Kerja Gotong Royong (MKGR) Kota Bogor itu juga mengatakan, untuk keamanan di kantor ULP Kota Bogor itu sebenarn­ya simple, karena pemerin­tahan itu ada Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), yang didalamnya ada instansi keamanan. “Itu sudah men­jadi kewajiban pihak kea­manan untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan untuk turun tangan. Tinggal Walikota, ULP, melalui sekda untuk meminta pengamanan ke pihak kepolisian,” tegasn­ya. “Klasik banget kalau ala­sannya soal anggaran. Jika memang masalahnya diang­garan kenapa tidak diajukan RAPBD oleh Pemkot Bogor,” tambahnya.

(Rizky Dewantara)

============================================================
============================================================
============================================================