KUALA LUMPUR TODAY – KaÂpal pengangkut 100 orang Warga Negara Indonesia (WNI) terjungÂkir di lepas pantai barat Malaysia dekat Selat Malaka, kemarin. Kapal tersebut dilaporkan menÂgangkut para imigran gelap. Sedikitnya 14 orang dinyatakan tewas dan sekitar 86 orang lainÂnya masih dalam pencarian.
Juru bicara Badan PenÂegakan Maritim Malaysia (MMEA) mengatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (3/9/2015), insiden ini terjadi di perairan distrik Sabak Bernam, negeri bagian Selangor pada sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
Pejabat maritim Malaysia menyebut para imigran terseÂbut merupakan warga negara Indonesia (WNI). Dalam inÂsiden ini, sejauh ini, 14 orang dilaporkan tewas, 13 di antaÂranya wanita. Kapal tersebut bertolak dari Sabak Bernam di negara bagian Selangor dan akan menuju ke Sumatra ketika musibah ini terjadi.
Muhammad Aliyas Hamdan, pejabat Badan Penegakan MariÂtim Malaysia mengatakan seperÂti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (3/9/2015), berdasarkan percakapan dengan para korÂban yang selamat, maka diyakiÂni para penumpang kapal meruÂpakan WNI. “Jika mereka legal, mereka tak akan meninggalkan negara dengan cara itu,†ceÂtus Muhammad ketika ditanya apakah para penumpang kapal itu merupakan imigran ilegal. Dikatakan Muhammad, sejauh ini 15 penumpang telah berhasil selamat.
“SAR Angkatan Laut dari Malaysia masih operasi untuk upaya penyelamatan,†kata Dubes RI di Kuala Lumpur HerÂman Prayitno, Kamis (3/9/2015). “Identitas belum ada, tim satgas KBRI sedang di sana untuk memÂberikan bantuan,†terangnya.
Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur menduga, kapal terseÂbut tenggelam karena kelebihan beban penumpang.
Herman Prayitno menÂgatakan, Satgas KBRI sudah berÂtemu dengan penjaga keamanan laut Malaysia. “Ada dugaan kaÂpal overcapacity sampai 100,†kata Herman. “Akan dilakukan 3 hari dengan mengerahkan 7 kapal dan 1 heli,†tambahnya.
(Yuska Apitya/net)