Untitled-8Nampaknya perlambatan ekonomi nasional, tidak terlalu berdampak terhadap penjualan sepeda motor di Bogor. Hal tersebut dirasakan oleh perusahaan pembiayaan FIFGroup yang optimistis mampu mencapai target akhir tahun, yakni membiayai 18.000 unit kendaraan roda dua, khususnya merek Honda.

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Branch Manager FIFGroup Bogor, Soegeng Korintus Sinurat, mengungkap­kan bahwa kondisi perlambatan ekono­mi dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memang memiliki dampak, namun tidak terlalu besar terhadap pen­capaian perusahaan.

“Sejauh yang kami rasakan, terutama Bogor, ya tidak begi­tu berpengaruh. Kredit tetap tumbuh. Daya bayar kon­sumen tidak teralu berubah. Justru dengan perlambatan ini, konsumen yang awalnya mau beli cash, mereka malah memlih membayar secara kredit,” ungkap Soegeng ke­pada BOGOR TODAY, belum lama ini.

Tidak hanya itu, Soegeng juga menilai bahwa kend­araan bermotor sudah men­jadi kebutuhan masyarakat. Jadi, mau tidak mau harus beli. “Mereka beli kan tidak harus cash. Kami juga berikan kemudahan untuk memiliki sepeda motor Honda. Bahkan, kami juga punya program dis­kon dua bulan pembayaran kredit. Misalnya, seharusnya tenor 35 bulan, konsumen cukup bayar 33 bulan saja,” kata dia.

BACA JUGA :  Menu Sarapan dengan Omelet Keju yang Praktis dan Lezat

Selain membiayai kredit sepeda motor baru, FIF­Group juga memiliki lini us­aha dipembiayaan elektronik atau kebutuhan rumah tang­ga (Spektra), motor bekas dan mobil. “Kita targetkan penyerapan kredit 60 persen untuk motor, 20 persen un­tuk mobil dan motor bekas dan 20 persen Spektra. Un­tuk unit per bulan kami pa­sang target bisa biayai 1.500 motor baru atau 18.000 unit dalam setahun. Tapi rata-ra­ta kami membukukan 1.200 hingga 1.300 unit per bulan­nya. Itu angka aman, sudah bagus,” jelasnya.

“Yang jelas target akhir tahun optimistis kami raih. Kami akan lakukan perbaikan dari sisi penagihan, booking baru juga ditingkakan. Apala­gi Honda memiliki varian baru sepda motor, seperti CBR 150 dan Sonic 150,” tambah Soe­geng.

Sementara itu, Direktur Human Capital and General Support FIFGroup, Sutjahja Nugroho, berharap perekono­mian Indonesia kembali mem­baik pada paruh kedua tahun ini. “Kita berusaha sebaik mungkin untuk mencapai target yang sudah ditetapkan sebesar Rp 25 triliun,” ujar Sutjahja.

Dirinya juga menuturkan, hingga Juni 2015 target FIF­Group bisa dikatakan sudah rampung sebesar 50 persen. “Realisasinya sampai Juni 2015 sudah mencapai Rp 12,5 triliun. Target kita itu kan sampai setahun, umumnya kondisi kembali normal di se­mester ke-2. Biasanya kompo­sisinya 40 persen-60 persen. Tapi tahun ini kondisinya me­mang tengah sulit. Tapi kita harus optimis,” katanya.

BACA JUGA :  Cemilan Kreasi dengan Bakso Rambutan Goreng yang Renyah Bikin Nagih

Dirinya juga mengatakan untuk pembiayaan kendaraan bekas dari FIFGroup juga terbilang masih kecil. “Mo­tor bekas kita juga main, tapi marketnya memang kecil. Tapi setiap unitnya kita jamin masih dalam kondisi bagus,” katanya.

Lalu bagaimana dengan mobil bekas FIFGroup? “Ka­lau pembiyaan mobil juga masih kecil, karena kita belum fokus. Karena kita menawar­kan diluar daerah ACC atau remote Area, dan kita sudah mulai jalan 1 tahun lalu. Per bulannya masih kecil sekali,” tutupnya.

Sebelumnya, Direktur Keuangan FIFGROUP, Hen­dry Christian Wong, menga­takan peningkatan hingga Mei 2015 kemarin dapat terus dipertahankan hingga akhir tahun 2015. “Kami berharap pertumbuhan FIFGroup akan terus membaik seiring den­gan kondisi ekonomi nasional yang juga kita harapkan mem­baik pula,” kata Hendry.

(Apriyadi Hidayat/*)

============================================================
============================================================
============================================================