Nampaknya perlambatan ekonomi nasional, tidak terlalu berdampak terhadap penjualan sepeda motor di Bogor. Hal tersebut dirasakan oleh perusahaan pembiayaan FIFGroup yang optimistis mampu mencapai target akhir tahun, yakni membiayai 18.000 unit kendaraan roda dua, khususnya merek Honda.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Branch Manager FIFGroup Bogor, Soegeng Korintus Sinurat, mengungkapÂkan bahwa kondisi perlambatan ekonoÂmi dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memang memiliki dampak, namun tidak terlalu besar terhadap penÂcapaian perusahaan.
“Sejauh yang kami rasakan, terutama Bogor, ya tidak begiÂtu berpengaruh. Kredit tetap tumbuh. Daya bayar konÂsumen tidak teralu berubah. Justru dengan perlambatan ini, konsumen yang awalnya mau beli cash, mereka malah memlih membayar secara kredit,†ungkap Soegeng keÂpada BOGOR TODAY, belum lama ini.
Tidak hanya itu, Soegeng juga menilai bahwa kendÂaraan bermotor sudah menÂjadi kebutuhan masyarakat. Jadi, mau tidak mau harus beli. “Mereka beli kan tidak harus cash. Kami juga berikan kemudahan untuk memiliki sepeda motor Honda. Bahkan, kami juga punya program disÂkon dua bulan pembayaran kredit. Misalnya, seharusnya tenor 35 bulan, konsumen cukup bayar 33 bulan saja,†kata dia.
Selain membiayai kredit sepeda motor baru, FIFÂGroup juga memiliki lini usÂaha dipembiayaan elektronik atau kebutuhan rumah tangÂga (Spektra), motor bekas dan mobil. “Kita targetkan penyerapan kredit 60 persen untuk motor, 20 persen unÂtuk mobil dan motor bekas dan 20 persen Spektra. UnÂtuk unit per bulan kami paÂsang target bisa biayai 1.500 motor baru atau 18.000 unit dalam setahun. Tapi rata-raÂta kami membukukan 1.200 hingga 1.300 unit per bulanÂnya. Itu angka aman, sudah bagus,†jelasnya.
“Yang jelas target akhir tahun optimistis kami raih. Kami akan lakukan perbaikan dari sisi penagihan, booking baru juga ditingkakan. ApalaÂgi Honda memiliki varian baru sepda motor, seperti CBR 150 dan Sonic 150,†tambah SoeÂgeng.
Sementara itu, Direktur Human Capital and General Support FIFGroup, Sutjahja Nugroho, berharap perekonoÂmian Indonesia kembali memÂbaik pada paruh kedua tahun ini. “Kita berusaha sebaik mungkin untuk mencapai target yang sudah ditetapkan sebesar Rp 25 triliun,†ujar Sutjahja.
Dirinya juga menuturkan, hingga Juni 2015 target FIFÂGroup bisa dikatakan sudah rampung sebesar 50 persen. “Realisasinya sampai Juni 2015 sudah mencapai Rp 12,5 triliun. Target kita itu kan sampai setahun, umumnya kondisi kembali normal di seÂmester ke-2. Biasanya kompoÂsisinya 40 persen-60 persen. Tapi tahun ini kondisinya meÂmang tengah sulit. Tapi kita harus optimis,†katanya.
Dirinya juga mengatakan untuk pembiayaan kendaraan bekas dari FIFGroup juga terbilang masih kecil. “MoÂtor bekas kita juga main, tapi marketnya memang kecil. Tapi setiap unitnya kita jamin masih dalam kondisi bagus,†katanya.
Lalu bagaimana dengan mobil bekas FIFGroup? “KaÂlau pembiyaan mobil juga masih kecil, karena kita belum fokus. Karena kita menawarÂkan diluar daerah ACC atau remote Area, dan kita sudah mulai jalan 1 tahun lalu. Per bulannya masih kecil sekali,†tutupnya.
Sebelumnya, Direktur Keuangan FIFGROUP, HenÂdry Christian Wong, mengaÂtakan peningkatan hingga Mei 2015 kemarin dapat terus dipertahankan hingga akhir tahun 2015. “Kami berharap pertumbuhan FIFGroup akan terus membaik seiring denÂgan kondisi ekonomi nasional yang juga kita harapkan memÂbaik pula,†kata Hendry.
(Apriyadi Hidayat/*)