JAKARTA, Today – PT Liga Indonesia mengaku menderita kerugian Rp 7,5 miliÂar karena gagal menggelar kompetisi.
Kerugian itu tak bisa dilepaskan dari keras kepala dan buruknya perhitungan manajemen padahal Kemenpora sudah memerintahkan mereka memutar komÂpetisi.
Untuk menutup kerugian, PT LI berencana menggelar even menyerupai kompetisi. Kepastian langkah PT Li itu diutarakan CEO-nya, Joko Driyono dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa di Jakarta, Sabtu (24/10).
“PT LI masih harus mematangkan rencana itu, even yang mirip dengan kompetisi tersebut diproyeksikan dimuÂlai pada Februari 2016,†mendatang.
Rencananya, kompetisi jadi-jadian dan tak resmi itu digelar pada Februari- Oktober di 2016. Mereka yang terlibat adalah klub-klub yang selama ini dinaunÂgi PT LI dalam kompetisi ISL dan Divisi Utama.
“Kita berasumsi Indonesia bisa tampil di Piala AFF 2016. Kalau dikaitkan denÂgan AFF, periode terbaik Februari samÂpai Oktober 2016,†imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, seluruh komÂpetisi resmi yang dijalankan PT Liga di bawah aliansi PSSI tak bisa digulirkan karena tidak mendapatkan izin, dan hal tersebut berdampak pada profit pemeÂgang saham PT Liga.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS) Luar Biasa 2015, Sabtu (24/10), di Jakarta, muncul wacana dari PT Liga dan klub-klub pemegang saham untuk mengÂgulirkan kompetisi secara independen.
Hal itu berani dimunculkan menyuÂsul persetujuan dari PSSI selaku federasi sepakbola Indonesia yang mengizinkan PT Liga berjalan secara independen.
“Pemegang saham, yaitu PSSI menyÂetujui upaya PT Liga menggelar kegiatan, yang merupakan kompetisi tidak resmi PSSI. Singkatnya Liga akan berjalan indeÂpenden dalam masa kevakuman,†tutur Joko Driyono selaku CEO PT Liga, kepada media.
Kompetisi tersebut melibatkan tim dari Indonesia Super League juga Divisi Utama. Bersifat layaknya kompetisi, naÂmun dipastikan tak bisa dianggap kompetisi sepenuhnya karena tiÂdak ada jenjang.
“Event ini juga tidak membuat klub menuju kompetisi AFC. Event mirip kompetisi, tapi tidak resmi,†pungkasÂnya.
(Imam/net)