BOGOR, TODAYÂ – Oknum wartawan kembali membuat resah. Kini, sejumlah kepala desa (kades) diresahkan denÂgan adanya unsur pemaksaan dalam penawaran iklan atau publikasi kinerja dengan mengatasnamakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor.
“Banyak kades yang mengadu kepada kami kalau mereka ditakur-takuti dan diancam akan diberitakan buruk jika tak mau pasang iklan,†ujar Ketua Forum
Mereka beralasan telah mendapat ijin dari menteri dan sekda untuk melakuÂkan pengawasan Dana Desa,†ujar Ketua Forum Komunikasi LSM Bogor Barat (FKWLB-B), Oscar, Rabu (28/10/2015).
Oscar melanjutkan, menurut penÂgakuan kades yang melapor kepadanya, kades itu wajib memasang iklan dan berÂita publikasi di Koran dinamika dengan tarif Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.
Dengan banyak pengaduan tersebut, FKWLB-B melacak kebenaran informasi itu. Berdasar laporan dari salah satu kades di Kecamatan Sukajaya. Oknum wartawan Dinamika itu beroperasi di wilayah Kecamatan Sukajaya.
“Sore itu didepan Kantor Desa PasirÂmadang, saya bersama anggota forum, mempertanyakan dan menjelaskan perihal keluhan kades terhadap oknum wartawan Dinamika. Bahkan, salah satu kades harus berhutang untuk membayar iklan terhadap wartawan itu,†lanjutnya.
Setelah kami bernegosiasi, lanjut OsÂcar, oknum itu sepakat untuk menitipÂkan uang Rp 1 juta untuk dikembalikan kepada dua kepala desa. Yakni Sukajaya dan Sukamulih.
“Mereka titipkan untuk dikembalikan kepada dua kepala desa. Dan kami langÂsung antarkan uangnya,†beber Oscar.
FKWLB-B sendiri terus menelusuri keberadaan surat kabar bodong yang telah meresahkan itu. Menurutnya, keÂberadaan FKWLB-B bertujuan untuk mempersatukan para wartawan dan para aktivis yang selama ini bertugas di wilayah kabupaten Bogor bagian barat.
Selain itu, keberadaan forum juga untuk mempersempit gerak para okÂnum yang mengaku wartawan atau Lsm yang sering melakukan pemerasan dan mengintimidasi masyarakat yang khuÂsusnya tinggal diujung provinsi Jawa Barat.
(Kozer/Rishad)