LONDON TODAYÂ – Perdana Menteri Inggris, David Cameron mendesak parlemen untuk meÂnyetujui serangan udara Inggris terhadap gerilyawan ISIS di SuÂriah. Desakan ini diluncurkan Cameron setelah perdebatan panjang selama berbulan-bulan karena anggota parlemen dari Partai Buruh kemungkinan besar tidak akan mendukung aksi miliÂter itu.
Dilaporkan Reuters, CamÂeron menyatakan di depan parÂlemen bahwa serangan udara Inggris menggempur militan ISIS tidak akan meningkatkan keÂmungkinan serangan militan di Inggris. “Inggris sudah berada di tingkat teratas dari daftar negara yang menjadi target ISIS,†kata Cameron, kemarin.
“Jika ada serangan terhadap Inggris dalam beberapa minggu atau bulan mendatang, maka akan ada orang-orang yang menyatakan hal itu terjadi karena serangan udara kami,†ujar Cameron.
“Saya tidak percaya hal itu. Mereka sudah mencoba menyÂerang kita selama setahun teraÂkhir,†kata Cameron menambahÂkan. Cameron menilai ancaman ISIS terhadap Inggris sangat nyaÂta. “Pertanyaannya, apakah kita berupaya untuk mengalahkan dan menghancurkan para teroris ini di ibu kota mereka, di mana mereka berencana untuk memÂbunuh warga Inggris? Atau kita akan duduk diam dan menanti aksi mereka?†ujar Cameron dengan tegas.
Namun, Cameron mengÂhadapi pertentangan dari parti oposisi, Partai Buruh yang dipÂimpin oleh Jeremy Corbyn, yang menilai serangan udara Inggris tidak akan efektif dan berujung kepada semakin banyaknya warÂga sipil yang menjadi korban.
Awal pekan lalu, Corbyn meÂnyatakan bahwa dia akan memÂbiarkan para anggota parlemen dari Partai Buruh untuk mengiÂkuti kata hati mereka dalam peÂmungutan suara parlemen yang akan menentukan disetujui atau tidaknya Inggris menggempur ISIS di Suriah.
Menghadapi tuduhan ini, Cameron pada Selasa (1/12) meÂminta anggota parlemen dari Partai Konservatif pimpinannya untuk tidak mengikuti pendapat Corbyn dan “sekelompok simpaÂtisan teroris.â€
Serangan teror ISIS di Paris pada 13 November lalu yang meÂnewaskan 130 orang memberiÂkan momentum bagi Cameron untuk mendorong disetujuinya serangan udara Inggris di Suriah. Meski demikian, para kritikus mempertanyakan apakah langÂkah ini akan signifikan untuk menambah upaya internasional untuk mengalahkan kelompok militan itu.
(Yuska Apitya/net) intennadya