KEKAYAAN berlimpah ternyata tak menjamin kebahagiaan dan ketenteraman. Paling tidak ini dibuktikan oleh Sulaiman Al-Rajhi, miliarder Arab Saudi yang memilih hidup miskin demi rasa tenteram.
SEBAGIAN besar orang di duÂÂnia ini bekerja banting tulang untuk menebalkan kantong pribadi. Tetapi tidak bagi SuÂÂlaiman Al-Rajhi. Miliader Arab Saudi ini malah menyumbangÂÂkan seluruh harta yang dimilÂÂikinya. Dia memilih untuk jatuh miskin dengan memberi semua hasil jerih payahnya, termasuk uang tunai, saham dan properti kepada yang lebih membutuhkan.
Dikutip dari berbagai sumÂÂber, Sulaiman Al-Rajhi merupakÂÂan pendiri bank Islam terbesar di dunia bernama Bank Al-Rajhi dan perusahaan terbesar di Arab Saudi. Majalah terkemuka dunia Forbes pernah menobatkan SuÂÂlaiman Al-Rajhi sebagai orang terÂÂkaya ke-120 di dunia. Kekayaannya
sampai dengan tahun 2011, terÂÂcatat berjumlah USD 7,7 miliar.
Ia hanya sempat mengeÂÂnyam pendidikan hingga sekoÂÂlah dasar. Akan tetapi dengan tangan dinginnya, Sulaiman Al-Rajhi mampu mengelola saÂÂham utama di Bank Al-Rajhi. Melalui bank itu, Sulaiman Al-Rajhi berupaya melawan segala bentuk kemiskinan terhadap rakyat kecil.
Saham tersebut kemuÂÂdian dibagikan kepada anak-anaknya, yakni Saleh, SulaimÂÂan, Abdullah dan Mohammed untuk dibagikan lagi ke ketuÂÂrunan selanjutnya. Sulaiman Al-Rajhi tidak sukses dalam hitungan malam. Hampir 30 tahun lamanya dia berupaya untuk menghubungkan nilai-nilai Islam dari Arab Saudi denÂÂgan Kristen dari negara barat dalam prinsip ekonomi.
Selain sukses di dunia perÂÂbankan, Sulaiman Al-Rajhi juga memiliki kebun kurma terluas di daerah Qasim dekat Riyadh, Arab Saudi. Kebun seluas 5.466 hektar yang ditumbuhi sekiÂÂtar 200 ribu pohon kurma ini bahkan masuk Guinnes World Book Record.
Akan tetapi, pria berusia 96 tahun ini memilih mewakafÂÂkan ladang yang sangat luas itu kepada Yayasan Al Khairiyyah. Menariknya setiap bulan RaÂÂmadan, buah-buah kurma dari ladang ini dibawa ke Masjidil Haram Makkah dan Masjidil Al Nabawi Madinah untuk menu buka puasa.