Brasil bakal berjumpa dengan Paraguay di perempat final Copa America 2015. Di atas kertas, Selecao lebih diÂunggulkan dalam laga yang akan berlangsung di Estadio Municipal de Concepción, Concepción, Minggu dini hari (28/6/2015)
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Tapi, Paraguay punya potensi memberikan kejutan. Empat tahun lalu, Brasil yang juga bertemu di Paraguay di peremÂpat final Copa America harus menanggung malu. Los GuaraÂnies menang 2-0 lewat adu penalÂti, setelah pertandingan berakhir tanpa gol dalam 120 menit.
Bek Brasil, Thiago Silva meÂnyadari betul potensi kejutan Paraguay. Apalagi, Silva dan tiga eksekutor Brasil gagal menceÂploskan bola saat adu penalti di Copa America 2011. Dua penenÂdang Paraguay malah sukses dalam adu penalti dan menganÂtarkan mereka ke semifinal.
“Mereka (Paraguay) akan menjadi lawan yang tangguh. Semua orang yang menyaksikan Copa America terakhir mencatat bahwa Paraguay sukses menÂcapai final. Mereka juga sukses menyingkirkan kami,†kata Silva seperti dilansir Soccerway.
Laju Brasil ke perempat final dipastikan usai menekuk VenezuÂela 2-1, dini hari tadi. Silva sukses membuka keunggulan Brasil di menit 9, sebelum Roberto FirÂmino menggandakan keunggulan Selecao di menit 52.
“Saya tak bilang ini pertandÂingan ulangan. Namun, logis jika kami merasakan hal tersebut,†lanjut bek milik Paris Saint-GerÂmain tersebut. Gol tersebut meruÂpakan hasil dari latihan, sesuatu yang kami selalu coba untuk lakuÂkan,†ucap pemain 30 tahun ini.
Di masa lalu, Dunga pernah santap malam bersama dan bahÂkan minum anggur bersama denÂgan Ramon Diaz yang diakuinya sebagai kawan lama. Kini keduanÂya akan berhadapan di kubu berÂbeda pada Copa America 2015, Dunga di Brasil, Ramon Diaz di Paraguay.
Kedua kesebelasan tersebut dihadapkan dalam partai peremÂpatfinal turnamen yang tahun ini dilangsungkan di Chile itu. Brasil dan Chile akan memperebutkan satu tiket ke semifinal dalam laga tanggal 27 Juni mendatang.
“Ramon merupakan seorang pelatih berpengalaman, ia sudah menikmati kesuksesan di sejumÂlah tempat berbeda seperti River Plate dan Monaco,†kata Dunga seperti dikutip Reuters.
“Ia merupakan temanku, dengan kami dulu pernah sanÂtap malam bersama dan berbagi minuman anggur yang jempolan. Sebagai pemain ia memiliki bakat spesial dan sebagai pelatih saat ini ia melakukan pekerjaan dengan bagus. Ini akan menjadi sebuah pertandingan yang berimbang. Akan seperti sebuah pertandinÂgan final,†lanjut Dunga.
Pada Copa America sebelumÂnya, langkah Brasil dihentikan Paraguay ketika kedua tim berhaÂdapan di perempatfinal. Saat itu Paraguay menang di babak adu penalti dari Brasil setelah berÂmain imbang selama 120 menit.
Paraguay yang dua tahun lalu menyingkirkan Brasil juga tampak tangguh tahun ini. Itu setidaknya terindikasi dari keberÂhasilan menahan imbang dua tim favorit, Uruguay dan Argentina, di fase grup. Saat menghadapi Argentina, Paraguay bahkan semÂpat tertinggal dua gol.
“Kami tak bisa memutar kemÂbali waktu. Apa yang telah terjadi di Copa America lalu sudah lewat. Kami tidak ada di sana waktu itu, kami ada di sini sekarang. Paraguay telah memperlihatkan kekuatannya saat melawan ArÂgentina di pertandingan pertama mereka,†tegas Dunga.