CIBINONG TODAY – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya angkat bicara mengenai terhambatnya pemekaran wilayah DOB Bogor Barat dari pemerintah pusat.

Asep menilai, meski secara kondisi penganggaran diakuinya belum memadai, pemekaran wilayah Barat Kabupaten Bogor merupakan hal yang wajib dilakukan.

“Kalau DOB Bogor Barat itu adalah kebutuhan, maka wajib dimekarkan. Kondisi di kita sudah krodit, jumlah penduduk kita sangat banyak, maka harus mekar,” tegas Asep, Kamis (14/11/2019).

Meski begitu, ia menyebut ada kondisi yang harus dipahami setiap pemerintahan di daerah, yakni dalam soal penganggaran pembentukan pemekaran DOB.

BACA JUGA :  Shin Tae-yong Optimis Timnas Indonesia Menang Lawan Korea

Kata Asep, permasalahan pemekaran wilayah tidak hanya ditentukan dari hal administrasi. Namun secara fundamental, itu dipertimbangkan dari ketersediaan anggaran pemerintah.

“Kita ingin mekar dan wajib mekar. Tapi, ketersediaan anggaran menjadi fundamental dalam pemekaran. Konon kabarnya, anggaran yang dibutuhkan untuk pemekaran itu mencapai Rp500 miliar. Sedangkan informasi yang saya terima ada 300an daerah yang mengajukan mekar. Artinya butuh sekitar Rp150 triliun untuk pemekaran. Ini anggaran yang sangat besar,” jelas Asep.

BACA JUGA :  Ketua PWI Kabupaten Bogor Menyeru Siswa SMPN 1 Bojonggede: Bijak dalam Bermedsos

Kondisi tersebut menurutnya, adalah alasan utama yang paling kuat dari pemerintah pusat yang sampai saat ini belum mau mencabut moratorium DOB.

“Kita harus pahami itu. Kita ingin mekar, karena Bogor Barat sudah sangat layak dan harus mekar. Tapi itu kan domainnya ada di pusat. Maka kita harus pahami itu,” ungkapnya.

Politisi Partai Demokrat itu pun meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak pesimis akan hal tersebut.

============================================================
============================================================
============================================================