Oleh : Yuska Apitya
[email protected]
Dalam satu dekade belakanÂgan, banyak pemburu wisaÂta bahari mulai mengeluh melihat pesona pantai di kawasan Kecamatan Anyer, KabupatÂen Serang, Provinsi Banten, karena dianggap kumuh dan nampak tak terawat. Namun, masih ada satu panÂtai yang masih perawan. Namanya Pantai Cidatu.
Anyer tak selalu diidentik dengan Pantai Carita. Harus diakui, Carita memang pantai yang paling menaÂkjubkan di deretan pantai di Anyer. Popularitas Pantai Carita memang paling tersohor dibanding dengan pantai-pantai lainnya di wilayah Banten. Pantai ini menggoda para wisatawan untuk singgah karena hamparan pasir putihnya.
Padahal, masih ada banyak surga yang patut disinggahi di Anyer selain Pantai Carita. Beberapa diantaranya adalah Pantai Karang Sari, Pantai Matahari Carita Ria, Pantai PerhuÂtani, Pantai Lucia, Pantai Sambolo, Pantai Kondominium Carita, Pantai Lagundi, Pantai Cilurah, Pantai CiÂdatu hingga Pantai Karang Bale. Dari sederet surga di pesisir Selat Sunda itu, ada satu tempat yang patut untuk disinggahi, khususnya bagi pelanÂcong yang menyukai etnobudaya, yakni Pantai Cidatu.
Cidatu memiliki air jernih dan lengkap dengan laguna-laguna di sepanjang pesisir pantainya. Tak hanya laguna saja, kolam-kolam kecil dengan kehidupan ekosistem mini menghiasi setiap tapal pantai. EksoÂtisme pemandangan tak berhenti sampai disini. Karang di sepanjang pantai juga diselimuti aneka jenis rumput laut. Lewat rumput laut iniÂlah, sebagian besar penduduk Desa Cikoneng, Anyer, Bandulu, BanjarsaÂri hingga Bunihara, mendapat pengÂhasilan tambahan.
“Sekitar 1.300 kepala keluarga mencari penghasilan tambahan menjadi petani rumput laut. DisÂamping juga nelayan ikan,†ungkap Camat Anyer, Khairil Anwar, kepada BOGOR TODAY, beberaap waktu lalu.
Rumput laut lebih dikenal sebÂagai gulma laut. Bukan sembarang gulma, rumput laut adalah salah satu sumber daya hayati di kawasan Anyer yang dijadikan tumpuan hidÂup warga. Di beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak.
Selain hidup bebas di alam, beÂberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian maÂsyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis gulma laut yang banyak dibuÂdidayakan di antaranya adalah EuÂchema cottonii dan Gracilaria spp.
Di hampir setiap pagi, sejumÂlah warga di Kampung Cidatu, Desa Cikoneng, sibuk mengumpulkan rumput laut di sepanjang pesisir pantai. Desa Cikoneng memang suÂdah lama dikenal dengan budidaya rumput lautnya. Selain juga wargÂanya yang ramah, Cikoneng memang dikenal sebagai daerah agraris di kaÂwasan bahari.
“Sebenarnya kita nyari rumput laut untuk mencukupi kebutuhan harian. Padi dan palawija kan panÂen tiga bulan sekali. Makanya buat makan sehari-hari, banyak yang nyari ikan dan nyari rumput laut buat di jual di Pasar Anyer,†tutur Nasrulah (45), warga Cikoneng, AnyÂer, beberapa waktu lalu.