Gebrakan demi gebrakan dilakukan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso untuk menekan penÂyalahgunaan narkoba. Setelah menginisiasi pengadaan buaya untuk menjaga lapas mafia narkoba, Buwas merangkul grup musik Slank, untuk menggalakkan gerakan antinarkoba.
(Yuska Apitya Aji)
TAK ada matinya. IstiÂlah ini layak disematkan untuk Komjen Buwas. Perwira Polri bintang tiga ini memang inovatif dan atraktif dalam menÂjabat. BNN dibawah kepemimpinannya, seakan menjadi instiÂtusi dengan semangat baru. Gebrakan terbaÂrunya, yakni mengganÂdeng panti rehabilitasi narkoba milik Slank.
Buwas kemarin mendatangi markas Slank di Gang Potlot, Pasar Mingggu, JakÂsel. Pria yang akrab disapa Buwas itu datang untuk silaturahmi. “Pengin silaturahmi saja,†ucap Buwas singkat di Jl Potlot III/14, Duren Tiga, Jaksel, Kamis (12/11/2015).
Pantauan di markas Potlot, Buwas datang mengenakan keÂmeja putih pukul 13.30 WIB. Dia datang bersama sekitar 6 staf BNN. Sebelumnya Buwas baru saja selesai melakukan pemusnaÂhan 200 kg narkoba di Bandara Soekarno-Hatta.
Kedatangan Buwas disambut oleh Bimbim, Kaka Slank, BunÂda Ifet dan beberapa Slankers. Mereka lalu mengobrol di teras rumah. Suasana santai terlihat dari obrolan mereka. “Semua (panti rehabilitasi diajak kerja sama BNN), bukan hanya miÂlik Slank,†ujar Buwas diminta tanggapan apakah juga bekerja sama dengan panti rehabilitasi narkoba milik Slank. Buwas berÂbicara di Markas Slank, Gang Potlot III, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2015). “Termasuk milik swasta akan diajak kerja sama,†sambungnya.
Panti rehabilitasi milik Slank juga berada di Gang Potlot III. Komjen Buwas mengatakan, akan ada standar baku dalam membina pencandu narkoba yang berada di panti rehabiliÂtasi. Diharapkan, panti rehaÂbilitasi akan mendapatkan hasil yang maksimal. “Para pengguna (narkoba) ini akan benar-benar lepas dari narkoba,†bebernya.
Menurut buwas, Slank berÂhasil lepas dari jerat narkoba berkat kasih sayang ibu. “Slank pernah mengalami sebagai pengÂguna narkoba dan dia berhasil lolos karena peran seorang ibu dan itulah yang saya ingin tahu,†ujarnya.
Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu mengapresiasi peran keluarga Slank yang berhasil mendukung Kaka Cs lepas dari ketergantungan narkoba. Ia meliÂhat hal itu berkat kasih sayang Bunda Iffet. “Saya mengapreÂsiasi keluarga ini. Seorang Bunda yang bagaimana berjuang untuk anak-anaknya lepas dari jerat penyalahgunaan narkoba,†kata Buwas.
Selain itu, Buwas melihat Slank adalah grup band denÂgan fans terbesar. Dengan keÂtenaran itu, Slank bisa menyuÂarakan kampanye antinarkoba kepada penggemarnya. “Karena dia (Slank) pernah jadi korban sehingga jangan ada korban-korban berikutnya. Bagi yang belum, jangan pernah mencoba-coba, sedangkan yang sudah harus meninggalkan. Jadi itu perÂan Slank kepada penggemarnya, ikut menyuarakan,†tutupnya.