CIGUDEG TODAYÂ – SK (17) siswi salah satu SMA Negeri Kabupaten Bogor yang diseÂtubuhi IM (30) guru sekolahnÂya sendiri selama dua tahun menceritakan awal mula aksi bejat itu pertama kali terjadi pada akhir Desember 2013.
Aksi persetubuhan itu berÂlangsung di rumah korban, saat orangtuanya tidak ada di rumah selama hampir satu jam. Korban mengaku berkaÂli-kali disetubuhi pelaku malam itu.
Korban saat itu sedang berada di rumah sendirian dalam kondisi kurang enak badan. Kemudian, sang guru tiba-tiba masuk ke rumahnya dan langsung memeluknya dari arah belakang.
“Ini akang kasih cincin sebagai tanda keseriusan hubungan kita, percaya sama akang,†ujar SK menirukan ucapan pelaku, saat ditemui di kediamananya, kawasan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Rabu (13/1/2016).
Awalnya, SK sempat meÂnolak saat tangan pelaku muÂlai meraba-raba dan mengÂgerayangi tubuhnya yang saat itu masih duduk di bangku SMA kelas 1. “Saya bilang apa-apaan sih kang,†kata SK keÂpada kekasihnya itu.
Namun, kata korban, pelaku kemudian meminta dirinya unÂtuk percaya kepadanya dengan berkali-kali berkata “Percaya sama Akang.†Bujuk rayu guru SMA itu pun akhirnya membuat sang murid luluh. “Awalnya meraba-raba dulu, terus saya dibawa ke kamar,†ungkap SK
Persetubuhan antara guru dan murid pun berlangsung sekitar satu jam dari pukul 21:00 WIB hingga pukul 22:00 WIB. “Saya enggak inget berapa kali melakukan hubungan intim pada pada malam itu,†ujar wanita yang masih berseragam SMA itu.
Namun sial, pada Agustus 2015 lalu IM memutuskan hubungannya melalui pesan singkat (SMS) secara sepihak. Tidak terima, sang guru tiÂdak mau bertanggung jawab setelah menjadikan SK budak seks selama dua tahun, pihak keluarga korban akhirnya melaporkan IM ke polisi.
Petugas Polsek Cigudeg akhirnya menangkap IM SeÂlasa (12/1) kemarin. Kepada polisi, IM mengaku telah berulang kali menyetubuhi muridnya tersebut. Dari keterangan pelaku kepada petugas, IM terakhir kali menyetubuhi SK tanggal 8 Agustus 2015 lalu di area perkebunan kelapa sawit, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
(Yuska Apitya)