Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan akan memperkuat permodalan guna menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sektor keuangan pada 2020 nanti.
Oleh : Adilla Prasetyo
[email protected]
Direktur Keuangan BRI, Haru KoesmaÂhargyo mengatakan, dari revaluasi aset ini diharapkan bisa memperkuat permodalan BRI ke depannya. Seperti diketahui, berdasarÂkan aturan Basel 3 perbankan harus menyedian CAR sebesar 14 persen.
BRI pun akan melakukan beberapa upaya untuk meninÂgkatkan permodalan ke depanÂnya. Salah satunya dengan melÂakukan revaluasi aset. Menurut Haru, revaluasi aset bisa meninÂgkatkan rasio kecukupan modal BRI dari 20,41 persen pada seÂmester I-2015 menjadi 21,5 persÂen setelah revaluasi dilakukan.
Saat ini, kata Haru, CAR BRI secara keseluruhan berapa di level 20,59 persen. Dengan raÂsio permodalan yang bertamÂbah diharapkan kinerja persÂereoan dalam hal penyaluran kredit turut meningkat. “ UnÂtuk revaluasi kami coba lakuÂkan sepenuhnya tahun ini,†ujar Haru, Selasa (10/11).
Merujuk draft aturan OtoriÂtas Jasa Keuangan (OJK) tenÂtang Penetapan Bank BerÂdampak Sistemik (D-SIB) dan Capital Surcharge untuk Bank yang Berdampak Sistemik, BRI membutuhkan CAR minimal 17 persen. Artinya, CAR BRI saat ini masih mencukupi.
Selain dari revaluasi, upaya memperkuat modal juga dilakuÂkan dengan menjaga deviden payout ratio tahun depan di angka 30 persen dari total laba bersih. Upaya ini akan menamÂbah permodalan dengan asumsi pertumbuhan kredit BRI tahun depan bisa mencapai 13 persen.
Wakil Direktur Utama BRI Soenarso mengatakan, pada tahun depan, BRI menargetkan ada beberapa indikator yang harus terpenuhi. Pertama adaÂlah pertumbuhan kredit yang dijaga di level 13 persen.
Selain itu, LDR juga dijaga di angka 90 persen dari posisi saat ini sebesar 86,7 persen. Sementara laba bersih tahun depan dipatok sebesar lima persen dengan pencadangan dan NPL dijaga di level 150 persen dan 2,5 persen.
Selain berencana memÂperkuat permodalan, untuk menyambut MEA sektor keuanÂgan 2020, BRI juga berencana meningkatkan likuiditas dan melengkapi layanan dengan produk dan layanan bank dan non bank. Tahun depan, menurut Haru, BRI berencana untuk membentuk perusaaan multifinance, asuransi dan multifinance.