Temanggung Today – Kawasan hutan lindung seluas 5,5 hektare di lereng Gunung Sumbing terbakar, Minggu (22/9) pukul 03.00 WIB. 134 pendaki telah dievakuasi menuju basecamp Banaran.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Gito Walngadi mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) awalnya melanda titik petak 27-7 seluas 2,5 hektare yang masuk wilayah RPH Kemloko Desa Kemloko, Temanggung.

“Kami minta relawan untuk evakuasi semua pendaki turun. Jadi yang terbakar di lokasi itu berupa semak dan ilalang,” kata Gito Walngadi saat dikonfirmasi, Senin (23/9).

BACA JUGA :  Sirkuit Rumpin Bakal jadi Semi Mandalika, Rampung Tahun 2025

Dia menyebut kebakaran kemudian terus meluas dan masuk ke kawasan hutan lindung. Titik karhutla kedua lalu muncul di petak 23-3 dengan luasan 3 hektare yang terbakar.

“Ini kebakaran kedua kalinya yang terjadi di Sumbing selama kemarau panjang tahun ini. Untuk penyebab terbakarnya hutan lindung belum diketahui,” jelasnya.

Dikutip dari Merdeka.com, sejumlah tanaman rimba campur teridentifikasi ludes terbakar akibat kejadian itu. “Ada api, tidak lama kemudian api tidak kelihatan. Hari minggunya kita berkoordinasi dengan Perhutani dan unsur lainnya melihat ada lagi kebakaran di lokasi tersebut. Lahan yang terbakar ada 5,5 hektare yang masuk hutan lindung,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat ODGJ Pria di Halaman Masjid Caringin

Pihaknya telah mengerahkan 156 petugas untuk memadamkan api yang mulai merembet ke pos pendakian 2 Gunung Sumbing. Petugas di antaranya gabungan yang terjun ke lokasi. Mulai regu basecamp Banaran, Perhutani, SAR, TNI /Polri, PMI, Relawan Bumi Pala hingga warga setempat.

“Semua jalur pendakian kita tutup dulu karena ada titik kebakaran yang meluas,” ungkapnya. (Net)

============================================================
============================================================
============================================================