industri-i-putu-suryawirawan.poto_.dokprbadi-670JAKARTA, TODAY — Untuk menyehatkan persaingan industri otomotif, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan membatasi produ­sen mobil, PT SAIC-GM-Wuling (SGMW) Motor Indonesia untuk memboyong produsen kompo­nen otomotif asal luar negeri.

Direktur Jender­al Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawi­rawan menjelaskan, komponen itu nantinya akan ditempatkan di dalam kompleks pabrik mobil Wuling di Indonesia. Pembatasan ini dilakukan demi memperbaiki pertumbuhan industri komponen otomotif dalam negeri.

Putu mengatakan bahwa instansinya su­dah meminta SGMW untuk menyusun daftar komponen yang bisa ditangani oleh perusahaan asal China itu, dan komponen yang bisa disediakan oleh industri dalam negeri. “Mereka boleh bawa sekumpulan produsen kompo­nen mereka ke sini, tapi juga harus dilihat mana yang bisa membantu pengembangan in­dustri dalam negeri kita. Jangan sampai mereka sudah investasi tapi malah teman-temannya (produsen komponen luar neg­eri) yang dibawa ke sini,” terang Putu di Kementerian Perindus­trian, Selasa (26/1/2016).

Ia juga mengaku SGMW su­dah setuju dengan adanya pem­batasan ini karena berkomit­men untuk menumbuhkan industri komponen dalam negeri. Selain itu, Kemenperin juga tengah menyusun kerang­ka jadwal (timeframe) terkait proporsi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di dalam produksi mobil Wuling di Indo­nesia antar tahunnya. “Kuncin­ya industri otomotif ini di kom­ponen, kalau komponennya lemah maka nanti tidak akan bisa apa-apa. Industri otomotif itu harus nambah jumlahnya, harus terus berkembang. Nanti­nya tak hanya bikin non-critical component tapi juga critical component,” ujar Putu.

BACA JUGA :  Dijamin Nambah Napsu Makan, Ini Dia Resep Sambal Cumi Asin dan Petai yang Lezat dan Sedap

Namun, ia mengatakan Kemenperin tak meminta hal ini segera diimplementasikan setelah investasinya rampung. Kemenperin akan memberi waktu bagi SGMW untuk mengembangkan pasar ter­lebih dahulu sebelum meminta pelaksanaan peningkatan porsi TKDN. “Tapi tahap pertama ti­dak mungkin kita paksakan ha­rus langsung perbanyak TKDN, karena dia mengejar market dulu. Namanya juga bisnis. Yang penting mereka kejar vol­ume dulu,” tuturnya.

Sebagai Informasi, SGMW Motor Indonesia juga beren­cana untuk membangun satu kompleks produsen komponen otomotif demi mengakomodasi 15 produsen komponen oto­motif asal China, Jerman, dan Amerika Serikat yang digan­deng perusahaan ke Indonesia selain membangun pabrik per­akitan yang berlokasi di Cika­rang, Jawa Barat.

BACA JUGA :  Resep Membuat Ikan Asin Sambal Belimbing, Perpaduan Asam Asin Pedas

Hasil produksi perusahaan-perusahaan ini nantinya khusus disalurkan bagi produksi mobil Multi Purpose Vehicle (MPV), yang merupakan produk uta­ma SGMW. Kompleks industri komponen ini akan menempati 30 hektare, atau 50 persen dari luas lahan yang dimiliki perusa­haan di Cikarang.

Melihat catatan perusa­haan, 13 produsen komponen akan diboyong dari China yaitu Wuling, Baosteel, Lingyun, Bal­ing, Shengjie, Shuangying, Yan­feng, Songahi, Liaowang, Libe, Tianqin, Luzhoufashan, dan Shunyu. Produsen-produsen itu rencananya akan meproduksi kipas, baja, radiator, plastik, panel instrumen, penyejuk udara, lampu dan lainnya.

Selain berasal dari China, SGMW juga akan membawa satu produsen komponen fil­ter udara asal Jerman bernama Manu-Hummel dan satu pro­dusen Electronic Power Steer­ing (EPS) asal Amerika Serikat bernama Nexteer untuk berin­vestasi di dalam kompleks pro­dusen komponen milik SGWM.

Total nilai investasi ke-15 produsen tersebut adalah US$ 106,5 juta. Selain menggan­deng produsen komponen luar negeri, SGMW juga akan mendirikan satu anak usaha yang bergerak di bidang penge­catan (painting) di dalam kom­pleks industri tersebut dengan nilai investasi USD 7 juta.

(Yuska Apitya/CNN)

============================================================
============================================================
============================================================