KETUA DPC Gerindra Kabupaten Bogor, Iwan Setiawan menilai, masing-masing anggota partai politik dalam Koalisi Kerahmatan akan mengusulkan bakal calon Wakil Bupati Bogor.

RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Hal itu merupakan jawa­ban atas mandeknya pe­milihan dua nama sebe­lum diajukan ke Bupati Bogor, Nurhayanti dari koalisi.

Namun, ia menginginkan opsi itu dibarengi dengan ketegasan sikap Nurhayanti sebagai user F 2 kelak.

“Bupati juga harus tegas lah jika memang mau punya wakil. Jika per­cepatan ini didukung juga dengan ketegasan bupati, jabatan itu pasti terisi kok,” ujar Iwan kepada Bogor Today, Selasa (26/1/2016).

Menurutnya, dengan tidak hanya mengajukan dua nama dari koalisi kepada bupati, dianggap paling ideal untuk menampik pendapat adanya sandera-menyandera kursi F 2.

Karena, semua partai yang ada di koalisi memiliki kesempatan yang sama. “Saya kira ini lebih adil, semua partai menyodorkan nama, dan Bupati yang memilih dua nama,” terangnya.

BACA JUGA :  DPRD Provinsi Banten Apresiasi Implementasi Smart City di Kabupaten Bogor

Iwan juga menampik adanya pen­dapat jika posisi lowong itu seharusn­ya menjadi milik Ade Munawaroh Yanwar (AMY), mengigat partainya lah yang memimpin koalisi pengu­sung Rachmat Yasin-Nurhayanti pada Pilkada 2013 lalu.

“Bukan seharusnya. Itu mah me­mang kepinginnya begitu,” tukas pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu.

Dengan kata lain, inisiatif sebagian partai dalam Koalisi Kerahmatan, ting­gal menunggu ketegasan bupati sebe­lum tancap gas pengisian wabup dan bukan mencoba merangkul PPP dan Golkar untuk memiliki visi yang sama.

Ketika ditanya, siapa bakal calon dari Gerindra, Iwan mengaku siap maju menjadi F 2 dan mundur dari posisi Wakil Ketua DPRD saat ini.

“Siap saja. Kan begini, kita (koalisi, red) mengajukan semua nama ke bupa­ti, kemudian bupati saring jadi dua dan dipilih jadi satu sama DPRD, kalau saya tidak terpilih, ya balik lagi. Kan waktu masih jadi bakal calon, tidak perlu mun­dur. Kalau masuk salah satu yang dipilih sama bupati, itu baru harus mundur. Kan aturannya begitu,” tegasnya.

BACA JUGA :  Pelantikan Pengurus JJB 2024-2027 Siap Digelar, Berikut Susunannya

Nurhayanti sendiri menegaskan akan tetap mengikuti pedoman dan aturan yang berlaku bahwa mekan­isme pemilihan wabup melalui rem­bukan partai koalisi.

“Ibu berpedoman pada keten­tuan itu. Kita serahkan sepenuhnya pada aturan itu saja,” kata nenek dua cucu itu. Terpisah, Ketua DPRD Ka­bupaten Bogor, Ade Ruhandi tak mau menjawab saat ditanya soal wabup oleh awak media.

“Saya tidak mau komentar soal wabup. Soal Galuga saja,” ujarnya usai mengikuti rakor bersama Pem­kab/Pemkot Bogor soal TPAS Galuga, Selasa (26/1/2016). (*)

============================================================
============================================================
============================================================