JAKARTA TODAY – Sehari jelang Idul Adha, harga cabai melonjak tinggi. Dibeberapa pasar, harga cabai rawit merah melonjak hingga Rp 100.000/kilogram (kg).

Kementerian Pertanian (Kementan) pun merespons lonjakan harga cabai tersebut. Kasubdit Cabai dan Sayuran Buah Ditjen Hortikultura Kementan, Mardhiyah Hayati mengatakan pasokan cabai ke Jakarta dan sekitarya memang sedang seret hingga 40%.

“Untuk ke Jakarta pasokan kurang sampai 40%, pasar induk itu untuk cabai rawit merah aja normalnya ada 40 ton/hari, sekarang paling adanya 27-28 ton/hari,” kata Mardhiyah, Sabtu (10/8/2019).

BACA JUGA :  Maraknya Kasus Pencurian Hewan Ternak Resahkan Warga Kecamatan Leuwisadeng

Pasokan seret salah satunya karena adalah berkurangnya tanaman cabai yang produktif untuk dipanen. Hal tersebut terjadi ketika 5 bulan lalu pasokan cabai berlebih, alhasil harga cabai jatuh dan petani merugi.

Akibat merugi, petani terpaksa membongkar tanaman cabainya dan menanam komoditas lain. Dengan berkurangnya tanaman produktif, pasokan cabai pun tertekan.

BACA JUGA :  Kecelakaan Beruntun 3 Kendaraan di Jalan Raya Ngawi-Solo, Tewaskan 1 Orang

“Mungkin kita tau lima bulan lalu cabai dibuang-buang karena pasokan berlebih dan harga jatuh. Akhirnya kan petani cabai ini rugi besar, tanaman yang harusnya bisa panen banyak 20 kali, 15 kali, semua dibongkar,” kata Mardhiyah.

“Diganti sayur, tomat, semangka, jadinya tanaman yang bisa dipanen habis. Petani alami kerugian, jadi populasi tanaman cabai itu berkurang,” tambahnya.

============================================================
============================================================
============================================================