Untitled-11CIBINONG, TODAY – Pemerintah Kabupaten Bogor akan mem­berikan satu truk sampah untuk setiap kecamatan. Ini dilakukan sebagai upaya mencegah warga membuang sampah di pinggir ja­lan dan lahan kosong.

Menurut Kepala Dinas Ke­bersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bogor, Subaweh, pihaknya kewalahan mengatasi sampah-sampah liar itu. Ia men­gungkapkan, sampah-sampah dipinggir jalan memiliki volume kebih besar ketimbang di penam­pungan sementara perumahan.

“Bisa diatasi dengan pen­gadaan satu truk sampah un­tuk masing-masing kecamatan. Sekarang tidak bisa karena truk yang ada sekarang diprioritas­kan mengangkut sampah yang membayar retribusi tiap bulan,” kata Subaweh, Rabu (9/3/2016).

Saat ini, DKP memiliki 50 unit truk sampah dengan kondi­si bervariasi. Hasil penelurusan Bogor Today, jumlah truk sam­pah di Bumi Tegar Beriman hanya 20 persen dari jumlah kendaraan pejabat di lingkun­gan Kabupaten Bogor yang mencapai 322 unit.

BACA JUGA :  Jaro Ade Kantongi 10 Nama Pendamping di Pilkada 2024

Bagi Subaweh, jumlah itu san­gat tidak ideal untuk mengankut 3.000 meter kubik sampah setiap harinya yang berasal dari sampah perumahan dan warga yang ada di 40 kecamatan.

“Ini kita maklumi, karena anggaran yang ada di APBD, tak hanya dialokasikan untuk DKP. Makanya, kita tiap tahun kita usul bantuan ke Pemerin­tah Provinsi Jawa Barat maupun DKI. Tahun 2015 lalu, kita dapat bantuan dua unit drum truk dari Pemprov Jabar,” ujarnya.

Subaweh menegaskan, un­tuk mengatasi masalah sampah liar ini diperlukan tindakan te­gas, salah satunya dengan men­jatuhkan sanksi hukuman berat berupa pidana bagi mereka yang kedapatan membuang sampah di pinggir jalan.

BACA JUGA :  Kolaborasi Antisipasi Krisis Iklim Melalui Penanaman Pohon di Wilayah Kabupaten Bogor

“Untuk efek jera, karena si pembuang sampah sembaran­gan tak hanya merusak keber­sihan dan keindahan saja, tapi mereka telah membantu mem­percepat penyebaran bibit pe­nyakit, bahkan juga ikut andil dalam terjadinya bencana ban­jir,” tegasnya.

Sementara itu, warga Kam­pung Pisang, Kelurahan Karade­nan dan Warga Kampung Ba­bakan Tarikolot, Kelurahan Nangewer, Kecamatan Cibinong, memasang spanduk besar berisi peringatan keras. Bahkan ada tu­lisan meminta kepala Allah SWT, sang Maha Pencipta, untuk men­cabut nyawa bagi si pembuang sampah sembarangan.

“Spanduk itu memang ekstrim, tapi diperlukan, kalau tidak ada peringatan keras seperti itu, para pelaku tidak akan jera,” ujar salah seorang warga bernama Suryadi (38).

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================