BERBAGAI sentimen serta isu dari ekonomi makro maupun politik, hukum, dan keamanan di dalam negeri mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang pekan ini.
Oleh : ALFIAN MUJANI
[email protected]
Pada pekan kedua 2016, IHSG masih bergerak secara flukÂÂtuatif. Reaksi invesÂÂtor atas peristiwa di bidang Hukum dan Keamanan pada Kamis (14/1/2016) diimbanÂÂgi oleh sentimen positif dari haÂÂsil Rapat Dewan Gubermur Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuannya (BI rate) 25 basis poin ke level 7,25%.
Pada periode 11 hingga 15 JanÂÂuari 2016, IHSG terkoreksi 0,49% ke posisi 4.523,976 dibandingkan penutupan di pekan sebelumnya yang berada di level 4.546,288. Sementara di perdagangan hari terakhir di pekan ini, IHSG berÂÂhasil ditutup menguat 0,24%.
Selama periode 11 Januari 2016 hingga 15 Januari 2016, investor asing mencatatkan jual bersih di pasar saham dengan nilai Rp 1,94 triliun. ‘’Secara tahunan, aliÂÂran dana investor asing di pasar saham masih tercatat jual berÂÂsih dengan nilai Rp 2,55 triliun,’’ demikian disampaikan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/1/2016).
Rata-rata nilai transaksi harian di BEI pekan ini mengalami kenaiÂÂkan 1,73% menjadi Rp 5,04 triliun, dari Rp 4,95 triliun di akhir pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan 14,00% dan rata-rata frekuensi harian berkurang 0,004%.
Dua surat utang milik PT PT Bank Pembangunan Daerah SumaÂÂtera Barat dicatatkan di BEI pada pekan ini. Surat utang pertama adalah Obligasi VII Bank Nagari Tahun 2015 dengan nilai emisi Rp 500 miliar dan Sukuk Mudharabah II Bank Nagari Tahun 2015 dengan nilai emisi Rp 100 miliar.
Total emisi Obligasi dan SuÂÂkuk yang sudah tercatat sepanÂÂjang 2016 adalah 2 Emisi dari 1 Emiten senilai Rp 600 miliar. Dengan pencatatan ini, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 282 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 249,89 triliun dan USD 100 juta, diterÂÂbitkan oleh 103 Emiten.
Sedangkan untuk Surat BerÂÂharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 92 seri dengan nilai nominal Rp 1.430,66 triliun dan USD 1.040,00 juta dan 6 EBA senilai Rp 2,42 triliun. Pada SeÂÂlasa (12/1/2016), saham PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) diÂÂcatatkan di BEI yang merupakan emiten pertama yang dicatatkan di 2016. (dtc)