PASCA peristiwa bom Sarinah di Jakarta Pusat, pengamanan di Gedung Balai Kota dan DPRD Kota Bogor diperketat. Pemeriksaan dilakukan terhadap seluruh pengunjung maupun kendaraan yang hendak masuk ke lingkungan Gedung Balai Kota Bogor.
Oleh : YUSKA APITYA AJI
[email protected]
Kasatpol PP Kota Bogor Eko PraboÂwo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan emÂpat personil khusus untuk memeriksa kendaraan yang keluar masuk Balai Kota Bogor. Menurutnya, hal ini sudah lama diterapkan dan memang sesuai dengan Standar Operational Prosedur (SOP).
“Sebenarnya ini bukan diÂperketat, memang standar SOPnya seperti ini. Tapi meÂmang baru kami terapkan lagi setelah adanya kejadian di JaÂkarta kemarin. Hal ini untuk pengamanan masyarakat dan objek vital,†ujarnya kepada InÂfonitas.com Rabu (20/1/2016).
Eko juga menyampaikan jika pemeriksaan ini akan dilakukan secara terus menerus, karena antisipasi keamanan objek vital juga. Pengamanannya sendiri adalah dengan memeriksa kendaraan, membuka kaca moÂbil dan memeriksa bawah mobil dengan miror.
“Kedepan kami juga akan lakukan pemeriksaan dengan metal detector. Kalau pemerikÂsaannya sendiri, akan ada emÂpat personil yang memeriksa, dua dipintu masuk dan dua personil lagi di pintu keluar,†tandasnya.
Sebelumnya, Wali Kota BoÂgor, Bima Arya Sugiarto menÂegaskan wilayah kekuasaannya bebas dari aktivitas kelompok radikal ataupun pelaku teror. Ia justru menuding Kabupaten Bogor lah yang dipenuhi kelomÂpok radikal. “Mereka tidak ada di kota, tapi di perbatasan kota yang masuk wilayah kabupaten. Wilayah kabupaten memang rawan menjadi sarang kelomÂpok radikal,†ujar Bima.
Kabupaten Bogor, kata Bima, tidak bebas dari orang-orang yang menÂgaku sebagai nabi ataupun titisan malaiÂkat. Namun, beberapa di antara orang tersebut telah dipidanakan karena terbukti
melakukan penistaan agama.
“Sebelumnya, sudah ada yang diproses seperti Lia Eden yang masuk penistaan keyakiÂnan. LokasinÂya kebanyakan di kabupaten,†ucapnya.