ORGANISASI kewanitaan Bogor Women’s Club (BWC) semakin merapatkan barisan, beberapa hal seperti struktur keorganisasian dan sejumlah peraturan mulai dimatangkan. Meski belum ketuk palu, keinginan mereka untuk membesarkan BWC patut diacungi jempol. Terlebih, semangat mereka semakin berkobar ketika mendapatkan suport dari Ibu Walikota Bogor, Yane Ardian.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Ketika ditemui di Hotel Salak the Herirage, SekÂretaris BWC, Desnawati Sutiawan mengaku piÂhaknya sudah melakukan perteÂmuan dengan Yane beberapa waktu lalu. Yane yang diposisikan sebagai penasihat BWC ini memberi duÂkungan dan mengingatkan seluruh anggota BWC apa saja yang perlu di persiapkan dan dilakukan.
“Bu Yane mengingatkan kami agar kami mengembangkan budaya Pasundan, terutama kebudayaan Bogor. Selain itu juga ia berharap kami aktif di masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di pemuÂkiman padat. Maksudnya, ia mau kami memberikan edukasi kepada masyarakat ini juga, bukan hanya anggota saja,†paparnya di sela-sela rapat pengukuhan BWC.
Selain itu, dalam membuat peÂrumusan Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADRT) BWC, Yane juga tuÂrut berperan di dalamnya. Untuk menyempurnakan, BWC juga menggandeng dua pengacara yang paham dibidangnya.
“Kami tidak mau asal-asalan dalam membuat ADRT, itu kenapa kami membutuhkan banyak masuÂkan dari orang-orang yang memaÂhaminya. Agar nantinya, tidak ada yang merasa timpang tindih denÂgan poin-poin yang ada di dalam ADRT BWC,†terang Ketua I, Esti Rahayu kepada BOGOR TODAY.
Meski belum disetujui, samÂbung Esti, secara garis besar isi ADRT yang sudah dibuat sekarang ini tidak jauh beda dengan ADRT yang akan segera disahkan. BWC yang menjunjung tinggi azas keberÂsamaan tidak mau bekerja secara sendiri-sendiri, itulah mengapa mereka memilih segala sesuatuÂnya ini dibicarakan secara musyÂawarah. “Ada beberapa poin yang direvisi, namun intinya tidak jauh berbeda dengan yang dibuat sekaÂrang. Hasil ADRT ini juga sudah berdasarkan kesepakatan kami semua, baik pengurus juga kadernya,†papar Esti.
Tak habis sampai disitu, pengukuhan struktur organÂisasinya juga sudah terbenÂtuk. Kali ini Esti boleh mengÂhembuskan napas leganya, sebab selanjutnya mereka tinggal menjalakan semua proÂgram yang sudah diagendakan sampai dua tahun kedepan.
Rencananya, dalam satu bulan ada dua program yang dijalankan oleh semua penguÂrus juga ang-gotanya. “Dari masing-masing divisi miniÂmal dua kali kegiatan eduÂkasi dalam satu bulan, jadi kalau lebih dari dua kegiatan justru lebih bagus,†tanÂdas dia. (*)